Politik

KLB Demokrat Kudeta Demokrat Partai Demokrat Syaharie Jaang Deli Serdang KLB di Deli Serdang 

Anggota Partai Demokrat di Kaltim yang Hadiri KLB Dilaporkan ke Polisi



Ketua DPD Demokrat Kaltim, Syaharie Jaang.
Ketua DPD Demokrat Kaltim, Syaharie Jaang.

SELASAR.CO, Samarinda - Kisruh Partai Demokrat berlanjut setelah beberapa kader dan mantan kader menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Jumat 5 Maret lalu. KLB itu menetapkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menjadi Ketua Umum Demokrat. 

Moeldoko terpilih lewat proses pemilihan yang berlangsung singkat, kurang dari 50 menit. Moeldoko bersaing dengan mantan Sekretaris Jenderal Demokrat, Marzuki Alie. Marzuki lantas diusulkan menjadi Ketua Dewan Pembina.

Salah satu isu yang mencuat usai terselenggaranya KLB tersebut adalah mengenai adanya kabar beberapa orang yang mengaku perwakilan DPD Kaltim, dan hadir dalam KLB tersebut. Padahal yang bersangkutan bukan merupakan pemilik hak suara yang sah. Kabar ini pun dibenarkan Ketua DPD Demokrat Kaltim, Syaharie Jaang, Selasa (9/3/2021).

“Informasinya seperti itu, kita masih mencari datanya. Tapi mereka itu bukan yang punya hak suara yang sah,” ujar Jaang.

Mantan Wali Kota Samarinda ini menyebut bahwa tidak ada ketua DPC di Kaltim yang hadir ataupun memberikan mandat untuk hadir dalam KLB tersebut.

“Ketua DPC tidak ada yang hadir. Saya sudah tanya semua, saat saya zoom meeting juga hadir. Bahkan ketua DPC Demokrat Kabupaten PPU yang sibuk saja ada kok,” tuturnya. 

Jaang juga menegaskan akan melaporkan kepada pihak berwajib jika ditemukan pihak-pihak yang mengatasnamakan DPD Demokrat Kaltim dalam KLB tersebut. Dari informasi awal total ada 7 orang yang hadir dalam KLB tersebut mengatasnamakan pengurus Demokrat di Kaltim. 

“Kalau 7 orang ini ketemu, dan memang memalsukan identitas atau mengatasnamakan DPD, kita akan meminta pertanggung jawaban mereka dengan melaporkan ke pihak berwajib,” tuturnya.

“Namanya memalsukan, walaupun jika secara pribadi mungkin saya kenal, tapi kan kalau di organisasi tidak bisa kita pelihara yang seperti itu,” tambah Jaang.

Dukungan yang ditunjukkan pengurus Demokrat di Kaltim ini ia sebut merupakan salah satu bentuk etika dalam berpolitik. “Karena kami kan punya moral dan etika berpolitik, karena beliau (Ketum Agus Harimurti Yudhoyono) kan terpilih dengan aklamasi. Termasuk saya juga memilih beliau. Ini bukan karena kami mengkultuskan SBY. Tapi ini masalah moral, etika, dan masalah harga diri. Apa kata anak cucu kita nanti,” tegasnya. 

Dari informasi yang diterima media ini, DPD Demokrat pada hari ini telah membuat laporan ke Polda Kaltim. Laporan ini terkait dugaan pemalsuan tanda tangan Ketua DPD Demokrat Kaltim untuk bisa berpartisipasi dalam KLB tersebut.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya