Utama

Ibu Kota Baru Ibu Kota Negara IKN IKN Baru Istana Negara  Pemindahan Ibu Kota Negara Bappenas 

Istana Negara Batal Berdiri 2024, Pemindahan IKN Baru Dilaksanakan Tiga Tahun Lagi



Desain Nagara Rimba Nusa.
Desain Nagara Rimba Nusa.

SELASAR.CO, Balikpapan – Pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kaltim tampaknya belum akan terealisasi dalam waktu dekat. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)/Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Suharso Monoarfa, menyatakan, pemindahan IKN baru akan dimulai pada tahun 2024.

“Sahabat yang saya cintai, pemindahan ibu kota negara baru akan dilakukan secara bertahap. Akan mulai dilaksanakan pada 2024. Pemerintah saat ini masih fokus menanggulangi pandemik Covid-19 dan memulihkan ekonomi,” kata Suharso lewat akun Instagram resminya, @suharsomonoarfa yang diunggah Senin (15/3/2021). 

Dia mengungkapkan, pemindahan IKN yang direncanakan dipusatkan di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), masih sesuai dengan perencanaan yang disusun pemerintah.

Masih dari unggahan tersebut, mantan Menteri Perumahan Rakyat Kabinet Indonesia Bersatu II (2009-2011) ini melanjutkan, pemerintah mempunyai harapan baru terhadap pemindahan IKN baru ke Kaltim. 

“Di IKN baru ini kita memiliki harapan besar. Kita mengharapkan hadirnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Menciptakan jutaan lapangan kerja dan kesejahteraan. Kita juga berharap dan berencana IKN baru menjadi kota cerdas, nyaman, aman, dan berkelanjutan,” katanya.

Dalam unggahan video berdurasi 1 menit 10 detik itu, dijelaskan pula bahwa IKN mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi melalui enam klaster ekonomi dan dua klaster pendukung. IKN akan mengembangkan ekonomi regional sebesar 4-5 kali menjadi US$ 180 miliar. Kaltim sebagai ibu kota negara akan menciptakan 4,3-4,8 juta lapangan pekerjaan pada 2045. 

“Ibu kota negara (baru) sebagai superhub. Superhub IKN bersifat locally integrated, globally connecter, dan universally inspired,” ujar Suharso. 

Dia menjelaskan tiga sifat super-hub IKN baru tersebut. Pertama, super-hub sebagai inspirasi universal. Yaitu super-hub yang menjadi teladan sebagai kota hijau, berkelanjutan, dan bertaraf hidup tinggi di tengah tantangan perubahan iklim dengan menggunakan teknologi. 

Kedua, super-hub dan dunia. Yakni, super-hub yang membantu menempatkan Indonesia di posisi yang lebih strategis dalam jalur perdagangan dunia, arus investasi dan inovasi teknologi. 

Ketiga, super-hub dan Indonesia. Merupakan super-hub yang mengubah perekonomian Indonesia menjadi lebih inklusif melalui strategi tiga kota. Tiga kota yang dimaksud adalah IKN, Kota Samarinda, dan Kota Balikpapan.

Wilayah ini menjadi penggerak ekonomi bagi Kaltim. Sekaligus pemicu untuk memperkuat rantai nilai domestik di seluruh kawasan timur Indonesia dan seluruh Indonesia. Deputi Pengembangan Regional Bappenas Rudy Soeprihadi Prawiradinata sebelumnya menjelaskan, berdasarkan kajian perencanaan yang sudah disusun Bappenas, Samarinda akan menjadi jantung yang menopang calon IKN nanti. Karena Kota Tepian adalah pusat sejarah Kaltim dengan sektor energi yang diremajakan. Nantinya, Samarinda akan menjadi basis manufaktur baru untuk energi terbarukan.

Semantara itu, jika Samarinda menjadi “jantungnya” IKN, Balikpapan akan menjadi “otot”. Rudy menerangkan, Balikpapan berfungsi sebagai simpul hilir migas dan logistik Kaltim. Pada masa depan, Kota Minyak akan menjadi tempat hilirisasi industri pengolahan migas menjadi petrokimia. Sekaligus menjadi pelabuhan utama untuk provinsi dan wilayah. 

Sementara itu, IKN baru di Kecamatan Sepaku (PPU) dan Kecamatan Sampoja (Kukar) akan menjadi pusat saraf. Nantinya, akan menjadi inti pemerintahan dan pusat inovasi hijau. Di dalam kawasan calon IKN baru tersebut akan dibangun pusat layanan pemerintah dan masyarakat, pusat inovasi dan pusat bakat, industri bersih dan berteknologi tinggi, serta basis untuk pariwisata.

“Jadi kolaborasi tiga kota, yakni Balikpapan, Samarinda, dan IKN ini akan menjadi super-hub untuk Indonesia ke depannya. Dan dalam jangka panjang akan disiapkan menjadi metropolitan area yang baru,” jelas dia. (klp/riz/k8/kaltimpost)

Editor: Awan

Berita Lainnya