Feature
Perempuan Dayak Cewek Dayak Dayak Kubar Dayak Kutai Barat Cewek Dayak Kubar Gadis Dayak Tabhita Vivi Wijayanti Pesona Gadis Dayak Cewek Dayak Cantik 
Mengenal Tabitha Vivi, Gadis Dayak yang Jadi Putri Otonomi Daerah
Cerita kecantikan gadis-gadis Dayak sudah melegenda. Salah satunya bisa dibuktikan lewat gadis yang satu ini. Namun, lebih dari pesona rupanya, pemilik senyum manis ini juga menyimpan segudang potensi. Pun sudah mendulang beberapa prestasi. Perkenalkan, namanya Vivi.
OLEH: MUHAMMAD FAIDIL ADHA
TATAPAN matanya seperti embun pagi hari. Kulitnya yang putih dibalut sweater berwarna kuning, tampak serasi. Tabitha Vivi Wijayanti, lahir di Samarinda pada 24 April 2003. Merupakan anak pertama pasangan Wijaya dan Riati. Gadis berdarah Dayak yang memiliki tiga adik ini tumbuh besar di Kabupaten Kutai Barat, tepatnya di Kecamatan Damai.
Vivi merupakan Duta Wisata Sendawar Kutai Barat 2018 dan Putri Otonomi Daerah 2019. Pada tahun 2018, Vivi masih duduk di kelas X SMAN 2 Sendawar. Saat itu pertama kalinya ia terjun mengikuti ajang Duta Wisata Sendawar Kutai Barat. Debut Vivi menuai sukses. Dia menyabet gelar Duta Wisata Sendawar Kutai Barat 2018, mengalahkan 15 kontestan lainnya.
“Aku belum tau juga waktu itu lombanya seperti apa. Cuma karena diajak Kak Albert, dan dia bilang ikut aja dulu untuk belajar, nah aku ikut itu. Karena ini kegiatannya positif juga kan, sekalian nambah pengalaman buat mengembangkan diri juga. Waktu itu ada pemilihan putri dan duta, aku menang di dutanya,” tutur Vivi.
Kemudian pada 2019, gadis yang hobi menari ini, dipercaya mewakili Kabupaten Kutai Barat dalam ajang Pemilihan Putri Otonomi Daerah 2019 tingkat Nasional. Pada event tersebut, Vivi bersaing dengan 41 perwakilan putri terbaik kabupaten se-Indonesia.
Pada grand final yang dilaksanakan di Jakarta Convention Center, 5 Juli 2019, Vivi mengenakan gaun berwarna kuning dengan motif ulap doyo. Ia pun berhasil menyabet gelar Putri Otonomi Daerah 2019 tingkat Nasional.
Menurut Vivi, ajang yang digagas Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), merupakan salah satu pengalaman paling berkesan dalam hidupnya. Saat mengikuti acara tersebut, persiapan yang dilakukan hanya sekitar sepekan.
Di sana, Vivi memperkenalkan daya tarik dan potensi daerah asalnya, Kutai Barat, seperti makanan khas, busana adat, objek wisata unggulan, serta budaya daerah. Selain berbekal pengetahuan tentang daerahnya, Vivi juga membekali diri dengan kepercayaan diri yang tinggi. Hal itu memudahkannya menyampaikan materi di hadapan para juri. Ditambah pula kemampuannya membawakan tarian daerah, menjadi nilai lebih.
“Kita juga belajar public speaking, ada visi-misi, ada talent show, di situ saya tunjukkan tarian dari Kutai Barat, tarian Belian. Saya enjoy mengikutinya, jadi nggak terasa sulit. Apalagi lawannya yang ikut lumayan banyak, dari seluruh Indonesia, dan kontestannya juga dari berbagai macam latar belakang, jadi tantangan juga. Waktu itu saya juga sebagai kontestan termuda, melihat orang dari luar yang kelihatan wah, secara mental ada perasaan takut. Tapi itu jadi tantangan bagi saya, bagaimana membawa diri supaya lebih percaya diri,” jelas Vivi.
Bakat sebagai penampil sudah dirasakan Vivi sejak duduk di kelas 1 SMP. Vivi, yang bersekolah di SMPN 1 Damai, mulai mengikuti ekstrakurikuler tari daerah. Selain itu, ia juga kerap mengikuti lomba pidato dan membaca puisi mewakili sekolahnya. Sehingga tampil di depan umum bukan hal baru bagi Vivi. Saat ini Vivi juga masih aktif menjalankan hobi dan bakat yang digemarinya tersebut. Vivi sering unjuk gigi dalam event yang digelar di Kutai Barat.
Tabitha Vivi Wijayanti (tengah) saat dinobatkan sebagai Putri Otonomi Daerah 2019.
WAWASAN OTONOMI DAERAH
Vivi menjelaskan, otonomi daerah adalah kewenangan suatu daerah/pemerintah daerah untuk mengatur sendiri daerahnya. Sehingga kebijakan yang dibuat pasti akan menyesuaikan kebutuhan masyarakat serta keadaan di daerah tersebut.
Menurut Vivi, otonomi daerah di Kalimantan Timur maupun Kutai Barat saat ini sudah berjalan dengan baik, terutama pengembangan sumber daya manusia. Misalnya, pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten saat ini telah menyediakan program beasiswa bagi pelajar. Selain itu pemerintah juga aktif melaksanakan kegiatan pelatihan bagi pemuda khususnya di Kabupaten Kutai Barat, sehingga bisa mengembangkan sumber daya manusia bermanfaat untuk daerah.
“Selama ini pemerintah daerah terus berusaha membangun sumber daya manusia, dengan menyediakan program beasiswa. Banyak juga kegiatan pelatihan dari pemerintah Kutai Barat,” jelas Vivi.
Kini, kata dia, tugasnya sebagai Putri Otonomi Daerah adalah mempromosikan potensi daerahnya kepada anak muda, terutama di sektor pariwisata dan budaya.
Tabitha Vivi Wijayanti.
PENDIDIKAN YANG UTAMA
Tak hanya memiliki bakat mentereng, namun kemampuan akademiknya juga patut diacungi jempol. Vivi kerap menjadi juara kelas sejak duduk di bangku kelas 1 SMP. Bahkan pada saat kelulusan SMP, gadis yang menggemari mata pelajaran Bahasa Inggris ini menjadi siswi dengan nilai tertinggi dan didaulat sebagai juara 1 se-angkatan pada tahun 2017.
Selain memiliki kecantikan, prestasi, dan bakat yang mengagumkan, Vivi juga memiliki misi yang mulia dalam kehidupannya. Ia memiliki misi untuk bisa berkontribusi bagi orang lain, sehingga banyak orang yang bisa termotivasi karena dirinya.
Sementara itu, ia mengaku terinspirasi pada Cinta Laura. Bagi Vivi, sosok Cinta Laura cerdas dan mandiri. Selain itu, segala sesuatu yang dikerjakan bukan hanya untuk diri sendiri, namun bisa memberikan dampak bagi lingkungan sekitar.
Vivi mengatakan, dirinya ingin terus menuntut ilmu setinggi-tingginya. Pendidikan merupakan hal yang paling utama untuk diraih dalam hidupnya. Menurut Vivi, dengan pendidikan yang tinggi, bisa dijadikan sebagai modal untuk terjun dan memberi pengaruh baik bagi masyarakat luas. Kini Vivi sedang menjalani pendidikan sebagai mahasiswa semester II, Jurusan Manajemen Bisnis di President University, Cikarang Jawa Barat.
“Karena saya percaya dengan pendidikan bakal lebih banyak lagi hal yang saya raih ke depan. Pendidikan itu sangat penting banget buat saya, karena dengan pendidikan kita punya modal untuk terjun langsung ke masyarakat. Memang kita masih bisa terjun ke masyarakat tanpa pendidikan, namun menurut saya punya pendidikan yang bagus kita bisa masuk ke dalam tingkatan masyarakat yang lebih berpengaruh,” ucapnya. (SELASAR.CO)
Editor: Awan