Kesehatan

Vaksinasi Guru di Samarinda Vaksinasi Covid-19 Vaksin Covid-19 Dinkes Kaltim Disdikbud Kaltim 

Capaian Masih Rendah, Dinkes Kaltim akan Bantu Proses Vaksinasi Guru di Samarinda



Proses vaksinasi massal di Gor Sempaja Samarinda.
Proses vaksinasi massal di Gor Sempaja Samarinda.

SELASAR.CO, Samarinda - Meski sudah dibuka di beberapa sekolah tingkat dasar hingga menengah, saat ini untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat masih belum memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Selain karena belum dikeluarkannya rekomendasi dari kepala daerah dalam hal ini gubernur, proses vaksinasi guru yang belum tuntas menjadi salah satu alasannya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Anwar Sanusi mengatakan, meski semua ASN di SMA sederajat di bawah Pemprov Kaltim, namun proses vaksinasi menjadi tanggung jawab kabupaten/kota di mana ASN ditempatkan. Pihaknya pun menyebut tidak memegang data resmi berapa sebenarnya jumlah guru yang sudah divaksinasi.

“Walaupun ASN Pemprov penyuntikan juga mengikuti vaksinasi kabupaten/kota, Disdik tidak punya data, yang tahu datanya itu Dinkes masing-masing daerah. Laporan resmi ke saya belum ada terkait berapa jumlah guru yang sudah divaksin,” ujarnya. 

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, bahwa sesuai dengan Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, PTM tidak perlu menunggu 100 persen guru selesai divaksinasi. Namun PTM sudah dapat dilakukan bertahap, menggunakan sistem shift 25-50 persen dari kapasitas.

“Tapi kembali lagi itu imbauannya Mas Menteri. Kita kan di daerah punya gugus Covid-19, kalau mereka sudah memperbolehkan maka kita akan jalan, namun kalau belum membolehkan ya jangan dulu. Pak Gubernur juga belum menginstruksikan PTM,” tegasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kaltim dr Padilah Mante Runa mengatakan, hingga kini Dinkes kabupaten/kota masih fokus terhadap vaksinasi kalangan lansia dan petugas pelayanan publik. Hal ini sesuai dengan perintah yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Meski begitu di beberapa daerah di Kaltim sudah ada yang memulai proses vaksinasinya. Dirinya pun menyebut akan melakukan perbantuan vaksinator untuk Kota Samarinda, agar meningkatkan angka vaksinasi kepada guru.  

“Untuk Samarinda saat ini akan kami bantu proses vaksinasi untuk guru, karena masih rendah (capaiannya). Jadi kita turun gunung membantu, karena Pemkot kewalahan juga kan,” jelas dr Padilah.

Dirinya mengatakan Pemerintah Provinsi selama ini tidak memiliki alokasi vaksin dari pemerintah pusat. Pihaknya hanya sebagai perantara distribusi vaksin ke kabupaten/kota. “Kami bantu nantinya dari vaksinator dari RSUD AWS, RS Korpri, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Sekolah Tinggi Kesehatan (Stikes), dan Fakultas Kedokteran Unmul,” jelasnya.

Rencana Dinkes Kaltim untuk membantu proses vaksinasi di Samarinda bukan tanpa alasan. Hingga kini angka vaksinasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di Samarinda masih terhitung rendah. Sebelumnya, dijelaskan Kepala Dinas Pendidikan Samarinda, Asli Nuryadin, saat ini mereka membawahi 10.600 PTK. Jumlah ini terdiri dari ASN dan non-ASN baik sekolah negeri dan swasta, dari tingkat PAUD hingga SMP. Namun dikatakan Asli, hingga hari ini, awal April baru sekitar 400 orang PTK yang telah menjalani vaksinasi atau sekitar 3,7 persen dari total PTK yang dinaungi Disdik Samarinda.

“Berarti kan masih banyak yang belum divaksin. Teman-teman Dinkes sudah luar biasa mensupport kami, tapi kembali lagi tergantung jumlah vaksin yang tersedia. Semoga ke depan ada sinergi yang kuat dengan Jakarta. Karena syarat utama yaitu PTK-nya sudah divaksin,” jelas Asli.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya