Utama

Kampus Melati SMA 10 Samarinda SMA Melati Yayasan Melati SMAN 10 Aliansi Siswa SMAN 10 Samarinda Aliansi Smaridasa SMAN 10 Samarinda 

Hasil Pertemuan Orangtua Siswa dan Wagub soal SMA 10: Tunggu Keputusan Gubernur



Aksi demo siswa SMA 10 Samarinda di depan kantor Gubernur Kaltim.
Aksi demo siswa SMA 10 Samarinda di depan kantor Gubernur Kaltim.

SELASAR.CO, Samarinda - Aksi demo kembali digelar orangtua siswa SMA 10 Samarinda di depan Kantor Gubernur Kaltim pada hari ini, Senin (28/6/2021). Selain menyuarakan penolakan proses pemindahan lokasi belajar, dalam aksi ini pihak orang tua siswa juga menagih janji Disdikbud Kaltim untuk menurunkan atribut yang dipasang Yayasan Melati di SMA 10 Samarinda.

“Aspirasinya hampir sama dengan dua Minggu yang lalu, bahwa orangtua dan masyarakat sekitar SMAN 10 Samarinda tidak setuju dengan rencana pemindahan. Sekolah itu sangat dibutuhkan bagi masyarakat sekitar,” ujar salah satu orangtua siswa, Supangat.

Ia menjelaskan, saat ini kawasan Samarinda Seberang tengah kekurangan sekolah negeri. Jika nantinya SMA 10 dipindahkan juga akan berdampak pada masyarakat sekitar, karena kesulitan menyekolahkan anak mereka di sekolah negeri. “Posisinya kan jauh dari SMA 4 dan 7. Jika nantinya menggunakan sistem zonasi, maka jelas nantinya masyarakat yang bermukim di sekitar SMA 10 tidak akan terangkut di dua sekolah tadi,” jelasnya.

Selain itu, persoalan lokasi yang jauh dari tempat para siswa tinggal juga menjadi alasan lain mereka menolak pemindahan tersebut. “Kalau sekolahnya dipindahkan ke jalan Perjuangan (kampus B), maka jaraknya hampir 30 km. Sementara siswa ini masih di bawah umur, sehingga belum cukup umur untuk mengendarai sepeda motor. Sementara angkutan umum juga tidak ada, belum lagi jalur-jalur utama yang harus dilalui dapat dipastikan akan padat di saat jam-jam berangkat kerja,” jabarnya.

Usai aksi, para orangtua siswa dipertemukan dengan Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi. Digelar secara tertutup, ada empat perwakilan yang diizinkan bertemu Wagub di ruang rapat lantai dua Kantor Gubernur Kaltim. Dari penjelasan Kepala Disdikbud Kaltim, Anwar Sanusi kepada awak media, belum ada kebijakan yang diambil dalam pertemuan tersebut. Ia menyebutkan bahwa hasil pertemuan wagub dan wakil orang tua siswa akan dibawa ke terlebih dahulu ke gubernur.

“Orangtua murid menunggu penyampaian pak Wakil Gubernur ke Gubernur. Jadi akan dirapatkan dahulu, masyarakat juga setuju dengan keputusan itu,” ujar Anwar Sanusi.

Ditanya apakah dalam waktu dekat ada peninjauan lapangan terkait adanya laporan penutupan gerbang SMA 10 dan pemasangan atribut yayasan, dirinya kembali menegaskan bahwa kebijakan baru akan diambil setelah rapat antara wagub dan gubernur selesai. “Yang jelas pak Gubernur dan Wagub akan secepatnya merapatkan persoalan itu,” pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya