Kutai Kartanegara
Jalan rusak Jalan Rusak di Kukar Desa Giri Agung sebulu DPRD Kukar 
Pemprov Kaltim Anggarkan Rp 42 Miliar untuk Perbaikan Jalan di Tiga Kecamatan Kukar
SELASAR.CO, Tenggarong - Jalan provinsi yang menghubungkan Kecamatan Tenggarong Seberang menuju Sebulu dan Muara Kaman kondisinya cukup memprihatinkan. Apalagi ketika turun hujan, jalan tanah dan berbatu yang ada di kawasan Desa Giri Agung Kecamatan Sebulu tak bisa dilalui kendaraan.
Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Kartanegara (Kukar), Alif Turiadi, mengatakan, beberapa titik jalan di tiga kecamatan tersebut menjadi prioritas untuk dilakukan peningkatan infrastruktur. Perbaikan di beberapa titik tersebut dianggarkan sebesar Rp 42 miliar, melalui Bantuan Keuangan (Bankeu) provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
"Perbaikan peningkatan infrastruktur di beberapa titik kerusakan. Salah satunya di Desa Giri Agung akan diperbaiki secara prioritas, karena parah betul di sana," ujar Alif.
Saat ini proses untuk perbaikan infrastruktur tersebut sudah dalam tahap pelelangan. Jika sudah selesai, maka secepatnya akan dimulai pelaksanaan perbaikan. Rencananya perbaikan infrastruktur di tiga kecamatan itu akan dilakukan dalam bentuk semenisasi, supaya jalan yang diperbaiki bisa tahan lama.
Berita Terkait
"Karena kalau diaspal kurang cocok, jadi disemen supaya keras badan jalannya," ujarnya.
Ia juga menjelaskan, semenisasi jalan nantinya hanya dilakukan di beberapa titik yang mengalami kerusakan saja. Karena jika dilakukan semenisasi dari simpang tiga patung Lembuswana Tenggarong Seberang sampai Kecamatan Muara Kaman, membutuhkan biaya sangat besar, paling tidak Rp 200 miliar.
"Jadi sementara yang diperbaiki spot-spot titik kerusakan parah dulu," jelas Alif.
Sementara itu, Kepala Desa Giri Agung, Supriadi, mengatakan, ada sepanjang 15 kilometer jalan yang sudah lama kondisinya rusak parah. Apalagi ditambah turunnya hujan yang membuat jalan tersebut menjadi licin dan berlumpur membuat kendaraan yang melintas menjadi kesulitan. Bahkan pada saat di tanjakan, banyak mobil yang tak kuat menanjak dan amblas.
"Kendalanya jika hujan jalannya pasti licin, jadi banyak kendaraan roda dua khawatir untuk melintas. Tapi kalau sudah panas, baru bisa dilalui lagi," kata Supriadi.
Sembari menunggu perbaikan dari pemerintah, pihaknya bersama warga berinisiatif bergotong royong untuk memperbaiki jalan tersebut agar bisa dilalui. Ia pun berharap, agar jalan tersebut bisa segera diperbaiki. Sehingga masyarakat tak lagi khawatir jika turun hujan.
"Kalau kemampuan kami terbatas sekali. Saya juga tahu kalau prosesnya juga panjang, karena kan yang rusak bukan hanya di Giri Agung saja, di daerah lain juga banyak," tutup Supriadi.
Penulis: Juliansyah
Editor: Awan