Utama

Santunan Yatim-Piatu Yatim Piatu Santunan Covid-19 Isran Noor 

Isran Tegaskan Santunan Yatim-Piatu Covid-19 Bukan untuk Cari Popularitas



Gubernur Kaltim Isran Noor secara simbolis memberi santunan.
Gubernur Kaltim Isran Noor secara simbolis memberi santunan.

SELASAR.CO, Samarinda - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim), menyerahkan santunan untuk anak-anak yang menjadi yatim piatu usai orang tuanya meninggal akibat Covid-19. Dalam penyerahan simbolis yang digelar di Kantor Gubernur Kaltim pada hari ini, Senin (23/8/2021), penyerahan dikhususkan untuk anak-anak yang terdata di wilayah Samarinda. 

Dari data sementara ada sebanyak 221 anak yang terdata sebagai penerima santunan ini di seluruh wilayah Kaltim. Mereka terdiri dari Kukar 4 orang, Bontang 88 orang, Kubar 14 orang, Berau 80 orang, Samarinda 35 orang. Sementara untuk daerah lainnya seperti Balikpapan masih dalam proses pendataan. 

"Hari ini secara simbolis diserahkan untuk 23 anak di Samarinda. Rentang usia 1 bulan-5 tahun sebanyak 6 anak, 5-10 tahun sebanyak 9 anak, 11-15 tahun sebanyak 6 anak, 16-18 tahun 2 anak," ujar Asisten I Sekprov Kaltim, M Jauhar Efendi. 

Sementara itu dijelaskan oleh Gubernur Kaltim Isran Noor, kebijakan ini merupakan murni program Pemprov Kaltim. Namun dirinya menegaskan program ini murni tujuannya untuk membantu tanpa ada niatan lainnya. 

"Ini keputusan yang diambil dengan segala upaya tapi tetap dengan ketulusan dan keikhlasan. Jangan diartikan kebijakan ini untuk mencari popularitas," tegas Isran Noor dalam sambutannya.

Isran menjelaskan dana santunan yang diberikan kali ini sebesar Rp2 juta per anak. Pemberian santunan ini masuk dalam penanganan jangka pendek yang dirancang oleh Pemprov Kaltim. 

"Jangka menengahnya bagaimana menampung dan membina mereka di panti-panti sosial yang ada. Selain itu biaya pendidikan mereka sampai jenjang SMA juga akan ditanggung oleh pemerintah," terangnya. 

Sementara untuk jangka panjang, Pemprov menyiapkan program pendidikan di perguruan tinggi lewat beasiswa yang telah ada. 

"Ini tidak terlalu sulit kami penuhi, karena sudah ada program Kaltim Tuntas, kemudian ada pula jaminan Rektor Unmul untuk menerima mereka tanpa test," pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya