Ragam

Daerah Rawan Pangan Program Pertanian Keluarga Pertanian Keluarga pupuk kaltim PKT DPTPH Kaltim 

Selain Entaskan Daerah Rawan Pangan, Program Pertanian Keluarga Juga Angkat Perekonomian



Proses panen buah melon di salah satu perkebunan milik Kelompok Tani Sumber Pangan di Desa Teluk Pandan, Kutim.
Proses panen buah melon di salah satu perkebunan milik Kelompok Tani Sumber Pangan di Desa Teluk Pandan, Kutim.

SELASAR.CO, Samarinda - Dua daerah di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yaitu Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dan Paser, teridentifikasi memiliki wilayah yang rawan pangan. Oleh sebab itu, Kementerian Pertanian membuat suatu program, untuk mengentaskan kerawanan pangan di 2 daerah tersebut dengan Pertanian Keluarga. Dalam program ini, setiap kelompok tani menghimpun beberapa keluarga yang ada di desa tersebut, kemudian diberikan modal untuk meningkatkan pemenuhan pangan dan perekonomian mereka.

Modal yang diberikan bagi satu kelompok tani yaitu Rp150 juta. Dana ini dapat digunakan untuk pengembangan area pertanian sesuai dengan perencanaan yang mereka buat sendiri. Ada memang beberapa ketentuan yang diatur dalam penggunaan modal ini. Salah satunya penggunaan komoditi dengan hasil yang memakan jangka panjang seperti tanaman sawit.

“Jadi yang disarankan adalah penanaman komoditi jangka pendek yang bisa tanam terus menerus. Sehingga modal tersebut dapat cepat berputar sehingga dapat menghasilkan pendapatan bagi keluarga tadi,” ujar Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kaltim, Siti Farisyah Yana.

Dirinya menambahkan bahwa selama tiga tahun terakhir program ini sangat berhasil membantu pengentasan daerah rawan pangan dan meningkatkan perekonomian warga. Dari total modal sebesar Rp600 juta yang diserahkan, kelompok tani yang menerima program ini dapat meraup keuntungan bersih hingga Rp1 miliar dari penjualan hasil panen komoditas yang ditanam.

“Diharapkan dari hasil program ini, kelompok tani penerima modal bantuan tadi bisa turut membantu kelompok tani lainnya. Jadi setelah ini akan kami pantau bagaimana mereka menjalankan tanggung jawab sosial itu,” tegasnya.

Menjelang akhir tahun atau tepatnya pada 30 Desember 2021 lalu, Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Provinsi Kaltim juga melakukan pendampingan pada pelaksanaan panen perkebunan melon, hasil pertanian keluarga Lewat program Pengentasan Rawan Pangan.

Seperti diketahui Kelompok Tani Sumber Pangan, Desa Teluk Pandan, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur, menjadi salah satu penerima program pemerintah dalam upaya pengentasan daerah rawan pangan.

Ketua Kelompok Tani Sumber Pangan, Eko Subowo mengaku sangat berterima kasih terhadap bantuan modal dan pendampingan yang diberikan. “Mudah-mudahan ke depannya ini dari Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Provinsi dan Kabupaten, selalu bisa mensupport kelompok kami,” harapnya.

Dari hasil program pertanian keluarga di Desa Teluk Pandan telah terbentuk perkebunan berbagai komoditi yaitu perkebunan jagung seluas 2 Ha, ubi jalar 2 Ha, terong 0,5 Ha, cabe besar 3 Ha, kembang kol 0,5 Ha, semangka 1 Ha, melon 1 Ha, mentimun 1 Ha, cabai keriting 5 Ha, tomat 6 Ha. Peningkatan hasil produksi pertanian pun juga terjadi. Di antaranya pada komoditi jagung dari yang sebelumnya hanya mampu memproduksi 15 ton naik menjadi 37,92 ton. Selain itu pada komoditi lombok dari 1 ton naik menjadi 6,80 ton. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kutim, Sumarjana, menyebut bahwa hasil pertanian yang ada ini sangat berdampak pada tujuan awal program ini dalam mengentaskan daerah rawan pangan. “Melalui kegiatan pertanian keluarga ini telah menghasilkan sayur maupun buah, yang mampu memberikan kontribusi nyata terhadap ketersediaan pangan. Bukan hanya untuk lokasi Teluk Pandan tetapi juga Kabupaten Kutim dan wilayah sekitar seperti Bontang,” ujar Sumarjana.

Suksesnya program ini juga tidak terlepas dari pendampingan yang dilakukan oleh perusahaan Pupuk Kaltim (PKT). Diketahui PKT turut berperan dalam proses pencarian pembeli hasil panen dari pertanian keluarga ini. 

Akwan selaku perwakilan dari PKT menyebut bahwa budidaya yang ada di wilayah pulau Kalimantan sangat beragam, dan memiliki potensi sangat besar. Potensi inilah yang kemudian pihaknya bantu gerakkan sehingga ujungnya dapat mewujudkan cita-cita perusahaan dalam menyejahterakan kalangan petani.

“Dalam program ini kami memberikan pendampingan dari awal hingga akhir. Jika tidak memiliki pembeli, kami lah yang membantu mencarikan,” sebut Akwan.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya