Kutai Kartanegara

Pembangunan IKN Ibu kota negara baru Ibu Kota Negara Nusantara Jalan Ibu Kota Negara 

Bupati Kukar Usulkan Pembangunan Jalur Alternatif Menuju IKN Melalui APBN



Edi Damansyah dan Rendi Solihin meninjau kawasan Ibu Kota Negara Nusantara.
Edi Damansyah dan Rendi Solihin meninjau kawasan Ibu Kota Negara Nusantara.

SELASAR.CO, Tenggarong - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, bersama Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin, serta sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kukar, meninjau kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, yang ada di perbatasan Kabupaten Kukar dan Penajam Paser Utara (PPU), pada Jumat (21/1/2021).

Untuk menuju kawasan IKN tersebut, Bupati dan rombongan melintasi jalur alternatif yang ada di Desa Jonggon, Kecamatan Loa Kulu. Jalur tersebut dipilih karena Bupati ingin melihat kondisi desa di Kabupaten Kukar yang berdampingan langsung dengan IKN. 

Selain itu, jalan tersebut juga merupakan akses alternatif tercepat untuk menuju pusat IKN. Jarak tempuh Desa Jonggon menuju pusat IKN hanya 80 kilometer. Namun, tak mudah melalui jalan tersebut, apalagi pada saat musim penghujan. Maka hanya kendaraan khusus atau mobil double gardan yang dapat menembus kondisi jalan tanah tersebut.

"Jadi akses ini alternatif. Nanti juga bisa untuk menghubungkan ke Kutai Barat," ujar Edi.

Bupati juga akan mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk membangun akses alternatif tersebut, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, pihaknya akan melakukan diskusi dalulu kepada PT ICI Hutani Manunggal (IHM), karena jalan tersebut berada di dalam konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) yang dikelola PT IHM.

"Nanti bisa didiskusikan sejak awal. Kami memang berharap nanti akses Ibu Kota Nusantara ini juga diberikan alternatif ke arah Desa Jonggon, Kecamatan Loa Kulu," kata Edi.

Apalagi Pemerintah Kabupaten Kukar berencana membangun sebuah perguruan tinggi dan balai latihan kerja di daerah Desa Jonggon. Tentu akses jalur alternatif itu harus terkoneksi dengan baik.

"Jadi berkaitan dengan hal-hal nanti, karena memang keberadaan kami di Kabupaten Kukar lokusnya berada di kabupaten, kami mengatur zonasinya. karena ada beberapa instansi vertikal nanti yang memanfaatkan," terang Edi.

Edi juga menyebutkan, bahwa desa di sekitaran kawasan IKN unggul dengan produk pertanian, khsusunya tanaman holtikultura. Harapannya produk pertanian dari desa-desa di Kukar yang berdekatan langsung dengan IKN dapat memenuhi kebutuhan pangannya.

"Jadi ini memang peluang dan tantangan kita juga. Jadi tolong, informasinya jutaan orang nanti akan berada di kawasan Nusantara ini. Itu kan kebutuhan pokoknya juga hari-hari," ungkap Edi.

Perencanaan pembangunan akses ini tentu menjadi peluang untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa yang berdekatan dengan kawasan IKN. Hal ini juga sejalan dengan visi-misi Kukar Idaman 2021-2026, mendorong pembangunan ekonomi pertanian berbasis kawasan.

"Salah satunya bisa menyuplai kebutuhan pokok yang ada di IKN tersebut," sebutnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin, mengingatkan warga Kukar yang mempunyai tanah atau lahan di kawasan IKN agar diperhatikan. Ia pun mengimbau agar masyarakat segera mengurus administrasi tanah tersebut. Sehingga tanah itu bisa secara legal dimiliki oleh masyarakat.

"Jadi tanah yang belum punya surat, segera diurus. Jangan dijual buru-buru. Karena biar bagaimanapun kita warga lokal jangan sampai kita tergusur atau tersingkir dari pendatang yang ada di Kabupaten Kukar atau wilayah Ibu Kota Negara Nusantara," tuturnya.

Ia juga meyakini, akan ada banyak orang yang akan datang ke IKN. Otomatis hal itu membuka peluang besar untuk para pendatang yang jngin berinvestasi di wilayah IKN maupun di kawasan yang berdekatan dengan IKN.

"Sehingga, memang wilayah-wilayah yang memang dekat dengan Ibu Kota Negara Nusantara nanti akan menjadi populer di kalangan investor nasional maupun internasional," tutup Rendi.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya