Politik

Partai Demokrat  Irwan  Partai Demokrat Kaltim  Demokrat Kaltim Agus Harimurti Yudhoyono AHY 

Masuk Demokrat Kaltim, Profesional-Profesional Muda Ini Ingin Ubah Wajah Politik



Kiri ke kanan: Afri, Dinda, Salmah, Nurhadi.
Kiri ke kanan: Afri, Dinda, Salmah, Nurhadi.

SELASAR.CO, Samarinda - Generasi muda Indonesia hari ini memiliki potensi yang luar biasa. Mereka adalah angkatan muda Indonesia paling terdidik dan paling banyak mengenyam pendidikan tinggi dibandingkan generasi-generasi sebelumnya. Mereka pun berhasil mendobrak mitos tentang generasi yang dianggap paling apatis terhadap politik. 

Hal itu dapat terlihat dari tingginya minat kalangan muda untuk bergabung dalam kepengurusan Partai Demokrat Katim, di bawah kepemimpinan Irwan Fecho. 

Dinda Savira Firsayanti menjadi salah satu anak muda Kaltim yang saat ini telah bergabung ke dalam kepengurusan Partai Demokrat. Dara kelahiran Samarinda 6 April 2000 ini menyebut bahwa keputusannya untuk memilih Partai Demokrat setelah melihat kader-kader partainya yang datang dari kalangan intelektual. Ini pun menjadi pengalaman pertamanya masuk ke dalam sebuah partai politik. 

“Menurut saya Ketua Umum Partai Demokrat AHY dan Ketua DPD Kaltim Irwan Fecho saat ini sudah mengaktualisasikan, bagaimana slogan Partai Demokrat yang selama ini digaungkan oleh kader-kadernya, yaitu Muda adalah Kekuatan," katanya. Hal ini dapat terlihat pada saat Ketua DPD Kaltim Irwan Fecho dan kader Demokrat lainnya menjadi anggota Dewan, mereka banyak mewarnai kebijakan dan perubahan-perubahan yang baik. 

Saat ditanya soal kondisi politik di Indonesia saat ini, mahasiswi Fakultas Ilmu Hukum Universitas Mulawarman ini pun memiliki pandangan tersendiri. “Ketika kita berbicara tentang politik, artinya kita berbicara tentang kekuasaan, kekuasaan yang dimaksud ialah pemerintah. Ketika melihat politik atau kekuasaan yang saat ini sedang dijalankan di negara kita, menurut saya bersifat eksklusif. Karena seluruh kebijakan ataupun roda politik yang sedang dijalankan bersifat kepentingan dan bukan berdasarkan kebutuhan masyarakat,” ujarnya. 

Gadis yang juga pernah mengikuti ajang Putri Cilik Bontang 2007 dan tengah aktif sebagai model ini mengaku, bahwa keikutsertaannya dalam partai politik tidak lain untuk menunjukkan pentingnya peran pemuda khususnya perempuan dalam peta politik Indonesia di masa depan.

“Saya ingin menambah wawasan serta pengalaman politik, yang salah satunya dengan terlibat dalam partai politik. Kemudian karena melihat di masa kini peran pemuda khususnya perempuan sangat dibutuhkan dalam meningkatkan euforia demokrasi di negara kita,” tegasnya. 

PERBAIKI WAJAH POLITIK DI MATA MASYARAKAT 

Dinda bukan satu-satunya perempuan yang belakangan ikut masuk dalam keanggotan Partai Demokrat. Ada pula nama Salmah Novita Ishaq. Namun berbeda dengan Dinda yang tak memiliki pengalaman menjadi anggota partai politik, perempuan kelahiran Palu 9 November 1993 ini diketahui pernah tergabung di Partai Berkarya pada tahun 2019 lalu. 

“Saya tertarik bergabung di Partai Demokrat karena ajakan langsung dari pak Irwan. Yang saya harapkan dengan bergabung di Partai Demokrat agar bisa membantu perkembangan Demokrat khususnya daerah Kaltim,” jelas master hukum lulusan Universitas Hasanuddin tersebut.  

Menurut Ketua LKBH Mahakam Etam ini, sistem politik di Indonesia saat ini sudah cukup bagus, akan tetapi dikarenakan beberapa oknum yang tidak menjalankan dengan baik sistem tersebut, sehingga membuat politik menjadi hal yang negatif di mata masyarakat.

“Saya belum pernah bertemu secara langsung dengan ketua umum (Agus Harimurti Yudhoyono), tapi saya berharap beliau bisa menjadi contoh bagi anak-anak muda untuk berpolitik yang sehat sesuai dengan sistem yang ada. Sementara itu menurut saya Pak Irwan merupakan contoh yang baik berjuang mewakili masyarakat Kaltim khususnya,” jabarnya. 

AHY DAN IRWAN JADI PANUTAN KALANGAN MUDA 

Selain dua nama tadi, ada juga nama M Afri Ramadansyah Noor. Dalam kesehariannya Afri bekerja sebagai Notaris dan PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah) Kota Samarinda. Pria lulusan Program Studi Magister (S2) Kenotariatan di Universitas Airlangga ini mengaku tak memiliki background politik sebelumnya. 

“Jujur saya masih tabu untuk politik di Indonesia dan masih sedikit berpikir bahwa politik di Indonesia belum pro untuk rakyat,” ujar alumnus Fakultas Hukum di Universitas Mulawarman tersebut. 

Afri juga mengungkapkan bahwa masuknya dirinya ke dalam keanggotaan Partai Demokrat, karena melihat sosok pemimpin yang datang dari kalangan muda yaitu Irwan dan AHY. 

Meski belum mengenal secara pribadi, dirinya menilai AHY bisa menjadi menampung aspirasi bagi anak-anak muda. Selain itu ia menilai AHY bisa memberikan contoh kepada anak muda sekarang dalam berpolitik sehat, sehingga tujuan membangun peradaban bangsa Indonesia lebih baik lagi ke depan bisa tercapai.

Sementara itu Afri mengaku pertemuan dengan Irwan, menjadi yang pertama setelah sepuluh tahun. Dirinya berkisah dahulu pernah tinggal bertetangga dengan ketua terpilih DPD Demokrat Kaltim tersebut. Dari situlah ia mengenal betul bagaimana Irwan selalu bersikap rendah hati sejak dulu.

"Dia adalah orang yang pernah kecil dan selalu bersikap rendah hati sampai sekarang. Beliau juga selalu berbagi dan sekarang menjadi orang besar, yang tidak pernah lupa akan siapa dirinya dulu, sehingga ia pun selalu berjuang untuk masyarakat Kaltim," ungkapnya. 

Afri pun berharap dengan dirinya bergabung ke Partai Demokrat, dapat memberikannya wawasan berpolitik yang sehat, dan selalu bisa membantu masyarakat Samarinda. 

BERIKAN RUANG POLITIK UNTUK MILENIAL 

Selain berlatarbelakang model dan pengacara, ada juga pengusaha muda yang baru-baru ini bergabung dengan Demokrat Kaltim. Ia adalah Nurhadi, seorang pengusaha di bidang pertambangan dan penjualan batu bara. Saat dimintai tanggapannya terkait kondisi politik Indonesia saat ini, pria kelahiran 13 Desember 1985 tersebut menyebut bahwa semenjak pemilu 2019 pemilih generasi milenial memiliki potensi yang luar biasa. 

"Selain itu banyak kader-kader partai muda dan baru, berhasil duduk di kursi legistlatif. Ini merupakan momentun bahwa politik kita harus siap dengan regenerasi serta ide pemikiran baru untuk Indonesia, tidak seperti yang kita perhatikan selama ini bahwa politik itu hanya untuk orang tua dan orang yang itu-itu saja. Ke depannya generasi muda harus ambil bagian jadikan momentum ini untuk perubahan bahwa generasi muda kita siap membangun Indonesia," jabarnya. 

Kader Demokrat yang pernah mencalonkan diri pada pemilihan calon legislatif Samarinda, pada 2019 lalu ini juga menyebut bahwa dirinya yakin di bawah kepemimpinan Irwan dan AHY saat ini lebih banyak memberikan ruang kepada kaum milenial terutama seperti dirinya, untuk memberikan kontribusi gagasan Kaltim ke depannya. Dia juga yakin lewat kepemimpinan Irwan, Demokrat akan memenangkan Pemilu di Kaltim.

"Menurut saya AHY mempunyai kharisma serta jiwa pemimpin dan dari beliau saya melihat bahwa pemuda Indonesia harus berani tampil berani bersuara dan berani bertindak," tutur Nurhadi. 

"Sementara Irwan merupakan sosok yg low profile, humble, dan energik, selalu tidak kehabisan ide. Pada saat berpasangan dengan beliau 2019 lalu sampai kenal saat ini, tidak ada yang berubah dari beliau, saya rasa kaum milenial di Kaltim sepakat bahwa beliau adalah panutan saat ini. Banyak suara dan tindakan nyata dari beliau untuk Kaltim selama duduk mewakili Kaltim di DPR RI saat ini," tambahnya. 

Oleh karena itu, dengan turut serta dirinya menjadi bagian dari Partai Demokrat Kaltim serta kepercayaan yang diberikan kepadanya, Nurhadi ingin memberikan waktu dan pemikiran untuk Demokrat dan menjadi kepercayaan masyarakat tidak hanya di Kaltim, tetapi di Indonesia.

Penulis: Redaksi Selasar

Berita Lainnya