Kutai Kartanegara

Jaringan Telekomunikasi Area Blank Spot Diskominfo Kukar 

Pembangunan Jaringan Telekomunikasi di 23 Area Blank Spot Kukar Ditargetkan Selesai Tahun Ini



Salah satu menara jaringan telekomunikasi di wilayah Kutai Kartanegara.
Salah satu menara jaringan telekomunikasi di wilayah Kutai Kartanegara.

SELASAR.CO, Tenggarong - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) telah berkomitmen, untuk membangun jaringan telekomunikasi di sejumlah kawasan yang masih mengalami area blank spot. Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), pada tahun 2022 ini ditargetkan sebanyak 23 pembangunan jaringan telekomunikasi di kawasan blank spot harus direalisasikan.

Kabid Teknologi dan Informatika Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kukar, Eri Haryono, menyebutkan bahwa 23 desa tersebut yakni Desa Bendang Raya, Sallo Cella, Muara Enggelam, Long Beleh Modang, Kembang Janggut, Rantau Hempang, Kupang Baru, Muara Aloh, Batuq, Tanjung Batuq Harapan, Sebelimbingan, Muhuruan, Benua Baru, Wonosari Rimba Ayu 7, Sukabumi, Muara Tuboq, Muara Kebaq, Muara Salung, Muara Tiq, Muara Belinau, Buluq Sen, Umaq Dian, Umaq Tukung, dan Long Lalang. Namun dari 23 desa tersebut terdapat 10 desa yang pengerjaanya masuk dalam kewenangan Kementerian Kominfo RI yaitu Desa Muara Enggelam, Long Beleh Modang, Benua Baru, Muara Tuboq, Muara Kebaq, Muara Salung, Muara Tiq, Muara Belinau, Umaq Dian, dan Umaq Tukung. Sedangkan sisanya dikerjakan oleh Diskominfo Kukar. "23 desa ini terdiri dari 8 kecamatan," ujar Eri.

Sejauh ini sudah ada empat area blank spot yang sudah terbangun jaringan telekomunikasinya, yakni Desa Bendang Raya yang ada di Kecamatan Tenggarong, Rantau Hempang yang terletak di Kecamatan Muara Kaman, Desa Sukabumi di Kecamatan Kota Bangun, dan Desa Buluk sen yang berada di Kecamatan Tabang. "Jadi untuk saat ini empat desa sudah dianggap dapat sinyal," sebutnya.

Meskipun sudah terbangun jaringan telekomunikasi di empat desa tersebut, namun masih ada beberapa titik kawasan yang masih belum bisa menikmati jaringan itu. Karena kategori penangan ini diutamakan untuk lingkungan pusat pemerintahan desa.

"Jadi kategorinya penanganan bank spot kami adalah penyediaan layanan seluler di pusat pemerintahan desa, tidak keseluruhan desa. Karena desa itu kan luas dan tidak semua ada ada penduduknya," terangnya.

Dijelaskannya bahwa fasilitas yang dibangun ini bukan jaringan internet, tetapi jaringan seluler. Sehingga dampak yang dirasakan bisa lebih luas. "Karena kalau seluler bisa berdampak lebih baik untuk masyarakat, kalau internet kan hanya untuk kantor desa saja," pungkasnya.

Penulis: Bekti
Editor: Yoghy Irfan

Berita Lainnya