Kutai Timur
Minyak Goreng  Kelangkaan Minyak Goreng Harga Minyak Goreng Harga Minyak Goreng di Kutim Perusahaan sawit  Minyak Goreng Kelapa Sawit 
Atasi Kelangkaan, Kasmidi Berharap Setiap Perusahaan Sawit Punya Pabrik Refinery Minyak Goreng
SELASAR.CO, Sangatta - Sebagai salah satu daerah penghasil kelapa sawit terbesar di Kalimantan Timur (Kaltim), Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kedepan diharapkan mampu mendorong hilirisasi kelapa sawit agar dapat memberikan nilai tambah untuk daerah.
Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang mengaku pihaknya akan terus mengupayakan agar pabrik refinery minyak mentah sawit atau Crude Palm Oil (CPO) dan beberapa turunannya secepatnya bisa didirikan di Kabupaten Kutai Timur.
“Sekarang yang mulai membangun pabrik refinery minyak goreng mulai tahun 2020 lalu salah satunya PT Indonesia Plantation Synergy (IPS),” kata H Kasmidi Bulang usai mengikuti Musrembang tingkat Kecamatan Sangatta Utara.
Meski skala usahanya tidak terlalu besar, namun dengan dimulainya pembangunan pabrik refinery minyak goreng milik PT IPS diharapkan bisa diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya di Kutim. “Nanti yang lainnya juga akan kami minta untuk membangun pabrik refinery di wilayah kebunnya masing-masing,” tegasnya.
Berita Terkait
Meski sebelumnya pabrik refinery PT IPS sempat terkendala masalah izin dalam kepemimpinan sebelumnya, Kasmidi Bulang menegaskan kini masalah tersebut bisa segera diatasi. “Sempat memang (izin) terkendala, sebelum saya diangkat jadi Plt. Namun setelah saya diangkat, kami buktikan kurang lebih sekitar 1 minggu sudah selesai semuanya,” bebernya.
Untuk itu, dirinya berharap agar pabrik refinery PT IPS yang sedang di bangun saat ini, bisa secepatnya diselesaikan dan bisa segera beroperasi. Sehingga diharapkan bisa memberikan nilai tambah ke daerah.”Masih sementara berproses, kita doakan saja semoga cepat selesai,” tegasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang mengatakan Investasi refinery minyak mentah sawit (crude palm oil/CPO) saat ini sangat dibutuhkan, terutama bisa memberikan nilai tambah untuk daerah. Bahkan rencananya sudah ada investor asal Negeri Jiran Malaysia yang juga berencana membagun pabrik minyak goreng di Kutim.
“Itu diluar BCIP ya, ini pabrik kebun. Rencananya akan dibangun di Desa Pulau Miang. Sebenarnya kajiannya sudah lama sejak periode Ismunandar-Kasmidi Bulang. Namun karena terkendala faktor Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan sebagainya akhirnya tidak jalan,” ungkapnya.
Untuk itu dirinya beberapa waktu yang lalu sudah memanggil seluruh pihak terkait untuk mencari penyebab kendala lambatnya proses perizinan. Namun ternyata permasalahannya hanya akibat miskomunikasi saja. “Saya bilang sepanjang tidak melanggar aturan apalagi kita butuh perusahaan yang seperti ini. Itu investornya asal Malaysia, dan kita berharap investor ini benar-benar ingin membangun pabrik di Kutim,” pungkasnya.
Penulis: Bonar
Editor: Yoghy Irfan