Kutai Kartanegara

orang tenggelam Tenggelam di sungai Mahakam ditemukan tewas Tewas Mengapung bunuh diri depresi Muara kaman 

Tinggalkan Pesan, Wanita Asal Kubar Ditemukan Mengapung di Sungai Mahakam



Evakuasi jenazah di perairan Sungai Mahakam, Dusun Tanjung Rampong, Desa Benua Puhun, Kecamatan Muara Kaman.
Evakuasi jenazah di perairan Sungai Mahakam, Dusun Tanjung Rampong, Desa Benua Puhun, Kecamatan Muara Kaman.

SELASAR.CO, Tenggarong - Jasad perempuan paruh baya ditemukan dalam keadaan mengapung di perairan Sungai Mahakam, Dusun Tanjung Rampong, Desa Benua Puhun, Kecamatan Muara Kaman, pada Rabu (16/3/2022).

Kapolsek Muara Kaman, Iptu Hari Supranoto, mengatakan, jasad perempuan tersebut pertama kali ditemukan oleh salah satu nelayan di Desa Benua Puhun. Pada saat melintas di perairan Mahakam menggunakan perahu ces, nelayan tersebut melihat mayat dalam keadaan mengapung di pinggiran sungai.

"Atas temuan tersebut, saksi memanggil temannya untuk mengamankan jenazah tersebut dan melaporkan kepada Kepala Desa Benua Puhun," ujar Hari.

Kabar penemuan jasad perempuan tersebut pun sempat beredar di media sosial. Hingga, salah satu warga Kecamatan Melak, Kabupaten Kutai Barat (Kubar) mencoba mengkonfirmasi Polsek Muara Kaman, memastikan apakah jasad perempuan tersebut merupakan keluarganya berinisial Rh (51) yang hilang sejak beberapa hari yang lalu.

"Hasil konfirmasi dengan keluarganya, memang ada yang hilang keluarganya, melapor ke Polsek Melak. Terus tadi konfirmasi foto jenazah kita kirim, membenarkan kalau itu keluarganya," ungkapnya.

Dari keterangan yang didapatkan dari pihak keluarga, bahwa korban hilang sejak Minggu (13/3/2022) lalu. Namun, pihak keluarga tidak mengetahui secara pasti tujuan korban ke mana. Pihak keluarga hanya menemukan buku catatan tulisan tangan korban, perihal alasan kepergian korban dan permohonan maaf kepada semua keluarga.

"Menurut keterangan keluarga korban, bahwa korban diduga mengalami depresi, karena terlilit utang ratusan juta rupiah dan ditagih orang tidak bisa membayar. Korban berutang untuk diberikan kepada anaknya yang saat ini berada di lapas Samarinda, dengan alasan untuk biaya pembebasan dari lapas," jelas Hari.

Dugaan sementara, korban berniat mengakhiri hidupnya dengan cara menceburkan dirinya ke Sungai Mahakam. Dugaan tersebut berdasarkan dari pesan tulisan tangan korban yang ditinggalkan di rumahnya.

"Dugaan sementara korban menumpang kapal taksi Melak dan saat sampai di perairan daerah Muara Kaman, korban melompat ke sungai karena depresi terlilit utang," sebut Hari.

Saat ini jenazah korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Dayaku Raja Kota Bangun untuk dilakukan visum. "Pihak keluarga dari Melak juga sudah meluncur ke Kota Bangun," pungkasnya.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya