Utama
Jembatan Mahakam Ditabrak jembatan mahakam Ponton Batu Bara Kapal pengangkut batu bara  Ponton Sungai Mahakam  Isran Noor Jembatan Ditabrak Jembatan Ditabrak Ponton 
Respon Isran Noor Usai Jembatan Mahakam Ditabrak 2 Ponton Batu-bara Sekaligus
SELASAR.CO, Samarinda - Lagi-lagi Jembatan Mahakam kembali ditabrak kapal tongkang batu-bara pada Senin 28 Maret 2022 lalu. Kali ini jembatan berumur 36 tahun itu ditabrak bukan hanya satu, namun dua kapal tongkang sekaligus. Insiden ini berawal dari kapal tongkang yang hanyut saat ditambat tak jauh dari Jembatan Mahakam.
Kasat Polair Polresta Samarinda Kompol Iwan Pamuji mengatakan, awak kapal berusaha mengejar saat mengetahui tali putus, namun usaha itu sia-sia. Tabrakan tak terelakkan. Dia melanjutkan, dari pemeriksaan saksi, ada lima kapal tongkang yang diikat berantai. Ketika tali putus, satu per satu kapal terlepas dan hanyut. Dari lima kapal tongkang, dua yang menabrak tiang jembatan.
Menurutnya, sesuai prosedur, kru kapal tidak boleh mengikat dengan cara seperti itu. Sebab, ada lima tugboat dan kapal tongkang berjejer, tetapi yang diikat bertambat hanya satu. Jadi semua ponton bertumpu pada satu kekuatan saja. Ketika tali putus, semuanya hanyut. "Kita sudah hubungi KSOP, minta supaya tambat jangan dekat jembatan. Takutnya kayak gini," sebutnya seperti dikutip dari prokal.
Dia memastikan, polisi masih terus menyelidiki insiden kemarin. "Masih penyelidikan, ada lima saksi yang bakal diperiksa," sambungnya.
Berita Terkait
Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim Kaltara, Junaidi meminta agar dilakukan pembatasan arus kendaraan baik yang melintas di bawah jembatan, maupun di badan jembatan.
“Intinya supaya tidak ada antrean di kolong jembatan. Terlebih di atas jembatan, jangan sampai ada penumpukan,” terang Junaidi .
Ia menyebutkan pembatasan kendaraan sampai saat ini memang belum diberlakukan. Pasalnya pihaknya juga masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
RESPON GUBERNUR ISRAN NOOR
Gubernur Kaltim Isran Noor, juga turut memberikan komentarnya atas kejadian ini. Saat ditanya awak media, Isran menyebut kejadian tersebut sudah sering terjadi sejak lama. Dirinya pun mengaku siap melaksanakan rekomendasi yang dikeluarkan terkait jembatan.
“Itu dari kuda makan tembaga sampai kuda makan mentega sering terjadi. Kalau diminta tutup ya tutup. Dibatasi ya silahkan, kan ikut aturan sana saja,” kata Isran.
Orang nomor 1 di Kaltim tersebut menyebutkan bahwa perkara tabrakan pada jembatan bukan lagi hal baru di Kaltim. Namun tak semuanya bisa terekspos dan menjadi perhatian bersama.
“Ada juga jembatan lain yang ditabrak, cuma tidak kedengaran. Karena jauh jadi tidak kelihatan,” ucapnya.
Sementara itu terpisah, Kepala Satker PJN 2, Anashtasia Tota Frisca menyebutkan bahwa Direktorat Pembangunan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum, dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah tiba di Kaltim pada hari ini untuk melakukan pemeriksaan lanjutan. Tim pun langsung menuju ke lokasi untuk melakukan pengecekan visual.
Tim rencananya juga akan melakukan pemasangan alat untuk pemeriksaan geometrik jembatan. Ia memprediksi dibutuhkan waktu 3 sampai 7 hari untuk menyelesaikan proses pemeriksaan.
“Alat-alat sensor akan dipasang untuk memeriksa struktur jembatan secara keseluruhan,” pungkasnya.
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan