Kutai Timur

KEK MBTK Crude Palm Oil  Bulking Station CPO PT PSI PT Palma Serasih Internasional 

Jadi Yang Pertama Berinvestasi, PT PSI Siap Bangun Bulking Station CPO Senilai Rp 55 Miliar di KEK MBTK



Penandatanganan MoU antara Pemerintah Kutai Timur yang diwakili oleh Pengembang Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) dengan PT Palma Serasih Internasional (PSI) selaku investor.
Penandatanganan MoU antara Pemerintah Kutai Timur yang diwakili oleh Pengembang Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) dengan PT Palma Serasih Internasional (PSI) selaku investor.

SELASAR.CO, Sangatta – Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) dipastikan dalam waktu dekat ini akan siap untuk beroperasi setelah PT PT Palma Serasih Internasional (PSI) selaku investor siap menggelontorkan dana awalnya sebesar Rp 55 miliar untuk membangun Bulking Station CPO.

Kepastian tersebut diperolah setelah adanya penandatanganan perjanjian kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kutai Timur yang diwakili oleh Pengembang Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) dengan PT Palma Serasih Internasional (PSI) selaku investor.

Dalam kesempatab itu, Direktur pengembangan KEK MBTK, Muhammad Ade Himawan menyampaikan bahwa setelah dilakukannya kegiatan penandatangan MoU bersama PT MBTK dan PT PSI, menjadi penanda dimulainya rangkaian aktivitas dalam rangka pengembangan wilayah ekonomi khusus tersebut.

"Saya bisa pastikan akan ada kegiatan operasional di Kawasan KEK MBTK. Kedepannya bisa semakin banyak lagi investasi yang masuk dan juga bisa mengembangkan industri hilirisasi dari CPO maupun industri pengelolaan kayu, energi dan juga logistik di KEK MBTK,"Kata Muhammad Ade Himawan usai penandatanganan MOU di ruang kerja Bupati Kutai Timur, Rabu (20/07/22).

Selanjutnya Ade mengaku, bahwa PT PSI adalah investor pertama yang menaruh investasi di kawasan ekonomi khusus tersebut. Kendati demikian, ia mengaku bahwa telah ada beberapa investor lainnya yang telah melakukan kunjungan di KEK MBTK dan berniat akan berinvestasi.

“Ini yang pertama, tapi sudah ada beberapa pemilik perusahaan, yang sudah melakukan kunjungan dan sepertinya kita lihat mereka cukup serius. Saat ini dalam tahap diskusi dan komunikasi, mereka sedang mengumpulkan data-data dan diharapkan mungkin dalam waktu dekat mereka juga segera untuk berinvestasi di KEK MBTK,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur PT Palma Serasih Internasional, Astrida Novita Bachtiar mengatakan sebagai langkah awal untuk memulai kegiatan di Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan, pihaknya akan menggelontorkan dana awal sebesar Rp 55 miliar.

“Jadi untuk pembangunan sendiri kami ada dua tahap, yang pertama adalah Bulking, untuk tahap awal kami membangun dua tangki dengan kapasitas masing-masing 5000 ton. Untuk bulking sebagai tahap awal itu nilai investasi caltex dari PSI, kurang lebih sebesar 55 miliar rupiah” Kata Astrida Novita Bachtiar

Dijelaskannya, setelah pembangunan Bulking Station Crude Palm Oil (CPO) yang ditargetkan akan selesai pada awal tahun mendatang. Pada tahap selanjutnya, pihaknya mengaku juga akan membanguan Refinery sebagai langkah awal dalam pembuatan produk turunan, yakni minyak goreng.

“Kami harapkan untuk yang bulking tahap awal, untuk dua tangki ini bisa selesai di awal tahun depan, dan bisa running di semester pertama 2023. Untuk bulking kita masih CPO, mungkin nanti untuk refinery ya kami masih merencanakan, kemungkinan di produk, minyak goreng," Bebernya

Sementara itu, Direktur pengembangan KEK MBTK, Muhammad Ade Himawan menyampaikan bahwa setelah dilakukannya kegiatan penandatangan MoU bersama PT MBTK dan PT PSI, menjadi penanda dimulainya rangkaian aktivitas dalam rangka pengembangan wilayah ekonomi khusus tersebut.

"Saya bisa pastikan akan ada kegiatan operasional di Kawasan KEK MBTK. Kedepannya bisa semakin banyak lagi investasi yang masuk dan juga bisa mengembangkan industri hilirisasi dari CPO maupun industri pengelolaan kayu, energi dan juga logistik di KEK MBTK,”Imbuhnya

Selanjutnya Ade mengaku, bahwa PT PSI adalah investor pertama yang menaruh investasi di kawasan ekonomi khusus tersebut. Kendati demikian, ia mengaku bahwa telah ada beberapa investor lainnya yang telah melakukan kunjungan di KEK MBTK dan berniat akan berinvestasi.

“Ini yang pertama, tapi sudah ada beberapa pemilik perusahaan, yang sudah melakukan kunjungan dan sepertinya kita lihat mereka cukup serius. Saat ini dalam tahap diskusi dan komunikasi, mereka sedang mengumpulkan data-data dan diharapkan mungkin dalam waktu dekat mereka juga segera untuk berinvestasi di KEK MBTK.” pungkasnya

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya