Kutai Kartanegara

DKP Kukar Dikominfo Kukar Kelangkaan Solar  Nelayan di Kukar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan 

DKP Kukar Berencana Bangun SPBN Untuk Meminimalisir Kelangkaan Solar Bagi Nelayan



Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Nelayan Kecil DKP Kukar, Asli Husaini.
Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Nelayan Kecil DKP Kukar, Asli Husaini.

SELASAR.CO, Tenggarong - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kutai Kartanegara (Kukar) berencana membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) di wilayah pesisir, Khususnya di Kecamatan Samboja. Rencana pembangunan tersebut dilakukan untuk meminimalisir kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) terhadap nelayan.

Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Nelayan Kecil DKP Kukar, Asli Husaini, mengatakan, Saat ini pihaknya masih melakukan Koordinasi dengan Pertamina terkait perencanaan pembanunan SPBN tersebut, lantaran ada regulasi yang harus dipatuhi.
"Prosedur dan regulasi yang telah ditetapkan Pertamina ketat. Sehingga, prosesnya alan lama bisa direalisasikan," ujar Asli Husaini.

Ia menyebutkan, terkadang nelayan di daerah pesisir Kukar mengalami kesulitan pada saat mencari ikan. Salah satu faktornya, disebabkan oleh langkanya bahan bakar minyak. Oleh sebab itu, pembangunan SPBN diupayakan di daerah pesisir. Sebelum SPBN tersebut dibangun, sementara ini DKP Kukar berkoordinasi dengan Pertamina wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) untuk mengupayakan penambahan kuota bahan bakar jenis solar di SPBU khusus bagi nelayan. Tujuannya, untuk memudahkan nelayan mendapatkan bahan bakar pada saat menangkap ikan.

"Pertamina meyakinkan melakukan penambahan kuota (BBM), melalui Pertamina Patra Niaga dan menunjuk SPBU yang mau menamoung bahan bakar tersebut," kata Asli.

Penambahan kuota BBM tersebut dilakukan berdasarkan dengan syarat, yaitu DKP Kukar harus memiliki kesepakatan dengan SPBU yang beroperasi di Samboja yang menjadi fasilitator penyaluran solar bagi nelayan. Kemudian harga BBM yang disalurkan melalui penambahan kota tersebut tidak boleh melebihi dari batas harga yang ditetapkan di SPBU. Selain itu, BBM yang dijual dari penambahan kuota itu merupakan BBM non subsidi.

Sedangkan penambahan kuota bahan bakar bagi nelayan tersebut setiap bulannya akan disediakan 900 ribu kiloliter, khusus untuk SPBU di Kecamatan Samboja.

"Dalam waktu dekat kecamatan Anggana, untuk wilayah lain masih menyusul," ungkapnya.

Ia pun memastikan, BBM non subsidi ini hanya sementara saja, sebagai jalan keluar untuk mengatasi kelangkaan solar yang dihadapi oleh nelayan di wilayah pesisir.

"Kalau SPBN sudah dibangun, maka harga bahan bakar yang dijual di SPBN itu subsidi," pungkasnya.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya