Kutai Timur

Harga TBS Sawit  TBS Sawit Harga TBS Sawit di Kaltim Harga Sawit   harga crude palm oil Pemprov Kaltim 

Harga TBS Sawit di Kaltim Alami Kenaikan, Sentuh Harga Rp2.165 Per Kilogram



Kepala Disbun Kaltim, Ujang Rachmad.
Kepala Disbun Kaltim, Ujang Rachmad.

SELASAR.CO, Samarinda - Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur menyampaikan bahwa saat ini harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dalam 2 bulan terakhir terus mengalami kenaikan.

Kepala Disbun Kaltim, Ujang Rachmad di Samarinda, pada Selasa 11 Oktober 2022 lalu menyebutkan, kenaikan harga TBS periode tersebut merupakan kenaikan harga yang keempat secara beruntun setelah anjlok pada medio tahun lalu.

“Sekarang sedang beralih naik terus. Empat kali kita penetapan harga TBS 2 bulan ini itu naik terus, sudah diatas Rp2.100,” ujarnya.

Ujang menjelaskan Harga TBS kelapa sawit usia panen 10 tahun ke atas pada periode sebelumnya, harga TBS Rp 2.049 per kilogram. Kini harganya menjadi Rp 2.165 per kilogram.

Sebagai informasi pada periode Mei-Juni, ujar Ujang, sempat ada gangguan dari dalam sehingga harga TBS mengalami penurunan.

Gangguan yang dimaksud merupakan harga crude palm oil (CPO) di pasar global. Termasuk tertahannya CPO di pabrik domestik. Sehingga pabrik menurunkan produktivitas yang berimbas pada turunnya permintaan TBS.

“Harga TBS naik. Kemarin penetapan minggu kemarin tanggal 15 itu Rp2.165. Kalau nggak diganggu harga TBS itu bagusnya sebetulnya. Tapi karena ada gangguan dari luar dan dari dalam jadi turun kemarin kan. Jadi ribut dimulai Mei-Juni itu,” terangnya.

Ujang menyebut, kondisi demikian akan menguntungkan para petani. Apalagi, kelapa sawit bukan komoditi perkebunan yang tidak bisa disimpan hingga harganya stabil. Jika tak terjual saat panen, maka sawit akan membusuk sehingga para petani bisa mengalami kerugian.

“Yang kita dapat terakhir di tahun 2021 itu TBS 17,73 juta ton itu dari seluruh Kaltim. Sementara untuk CPOnya 3,7 juta ton. Terbesar produksi dari Kutai Timur, di sana kebunnya paling luas,” pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya