Kutai Timur

ojek online ojol Angkutan Umum Dampak Kenaikan BBM  Subsidi dari Pemerintah 

Ojol dan Angkutan Umum di Kutim Bakal Dapat Subsidi dari Pemerintah



Ilustrasi.
Ilustrasi.

SELASAR.CO, Sangatta – Untuk mengurangi dampak inflasi, pasca kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Perhubungan Kutim dikabarkan akan memberikan subsidi kepada Ojek Online (Ojol) maupun Angkutan Umum yang ada di Kutai Timur.

Pemberian subsidi tersebut, berasal dari pengalokasian anggaran sebesar 2 persen dari Dana Alokasi Umum (DAU) untuk bantuan sosial (bansos). Dari persentase 2 persen tersebut, di perkirakan Pemkab Kutim akan meyiapkan anggaran untuk bantuan sosial sebesar Rp 32 miliar.

Plt Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Joko Suripto, S,Sos,. M.Si mengatakan ada sekitar kurang lebih 400 ojek online dan 60 sopir angkutan umum yang direncanakan akan mendapatkan subsidi dari Pemerintah pasca kenaikan harga BBM.

“Kamikan meminta data dari para perkumpulan ojek online maupun sopir angkutan umum. Untuk ojek online di Sangatta itu ada sekitar 400 dan ada 60 angkutan umum,” kata Joko Suripto, S,Sos,. M.Si kepada media ini

Namun menurut Joko Suripto penyaluran subsidi tersebut nantinya akan disalurkan langsung melalui Dinas Sosial Kutai Timur. “Jadi dalam hal ini Dishub hanya memberikan data ke Dinas Sosial terkait data ojek online dan angkutan umum,” Ucapnya

Selanjutnya pemberian tersebut akan berlangsung selama kurang lebih tiga bulan terhitung dari Bulan Oktober hingga Desember 2022 mendatang. “Penyalurannya 3 bulan setelah pengalokasian anggaran sebesar 2 persen itu, berarti dari oktober, November dan Desember,” Imbuhnya

Sementara terkait besarannya nilai subsidi yang diterima para pelaku ojek online sekitar kurang lebih Rp 200 ribu perbulan. “Kemarin studinya begini pak pada saat saya tanya, kira-kira dalam satu hari itu BBM-nya habis berapa ? Katanya 4 liter dalam satu hari. Kami konversinya harga dulu dengan harga sekarang. Jadi kita hanya memberikan subsidi sekitar selisihi harga saja. Kalau dulu umpanya harga BBM-nya Rp 7650 ribu dan sekarang menjadi Rp 10 ribu, yang sisanya itu akan kita subsidi setiap harinya. Jadi nanti tinggal di komulatifkan selama satu bulan.” Tutupnya

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya