Bontang
Pemkot Bontang WiFi Gratis Hotspot WiFi  Diskominfo Bontang 
Pemkot Bontang Targetkan 600 Titik Wifi Baru Hingga 2024
SELASAR.CO, Bontang - Akses internet saat ini menjadi salah satu kebutuhan masyarakat di era digital. Selain menjadi sarana komunikasi, internet saat ini juga menjadi sarana dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Seiring dengan perkembangan era digital ini, Pemerintah Kota Bontang juga telah meluncurkan program wifi gratis untuk masyarakat umum. Sejak diluncurkan pada Oktober 2021 lalu, program wifi gratis Bontang telah banyak memberikan manfaat untuk masyarakat.
Apalagi saat kasus Covid-19 sedang tinggi-tingginya tahun lalu, yang mengharuskan masyarakat banyak menggunakan internet untuk berinteraksi.
Saat ini, program yang juga merupakan janji kampanye Basri Rase dan Najirah tersebut sudah menyediakan 467 titik wifi gratis yang tersebar di Kota Bontang. Bahkan pemerintah merencanakan tahun depan akan ada tambahan pemasangan, dengan target 500 titik wifi gratis.
Berita Terkait
Tak hanya sampai disitu, pemerintah juga akan menambah hingga genap 600 titik wifi gratis yang diwacanakan terealisasi di tahun 2024. Hal itu menjadi cita-cita pemerintah untuk menuju smart city, Bontang Bebas Kuota.
Kabid Penyelenggaraan E-Government Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bontang, Taufiqurrahman bahkan mengatakan Bontang bisa disebut sebagai salah satu pionir dalam program wifi gratis di Kaltim.
Bahkan di Indonesia, lanjut dia, tak lebih dari 25 daerah yang berani memberikan pelayanan wifi gratis. “Data itu kami dapat dari penyedia, karena kan kami selalu tanya mereka daerah mana juga yang telah masang,” jelasnya ditemui di Gedung Command Center Diskominfo Bontang, Selasa (1/11), kemarin.
Selain itu, lanjut Taufiq, selama ini pihaknya lebih banyak melakukan penyesuaian dalam program tersebut. Kata dia, pihaknya tak punya daerah khusus untuk dijadikan contoh skema pengembangan program wifi gratis. Kecuali, nama-nama penyedia layanan internet yang bisa diajak kerja sama.
Sejauh ini, Taufiq menyebut pelayanan wifi gratis murni mengacu kebutuhan publik, lalu dijadikan evaluasi untuk pengembangan program ini. Ia juga menuturkan sudah ada tujuh daerah di Kaltim yang datang ke Bontang untuk mengetahui bentuk dan metode pelaksanaan program wifi gratis.
“Bahkan bentuk kerja samanya mereka juga belajar disini (Bontang),” lanjut Taufiq.
Di Bontang sendiri, 467 titik wifi ini termasuk memiliki kecepatan internet yang cukup baik, yaitu 30-50 Mbps. Hal itu berkat kerja sama yang dibangun dengan pihak ketiga, yaitu PT Telkom dan Icon Plus yang merupakan milik PLN.
Taufiq menjelaskan, pelayanan wifi gratis di Bontang memang saat ini harus mengakses kata sandi tertentu untuk masuk. Namun, ia mewacanakan di tahun depan wifi gratis Bontang tak lagi memerlukan kode akses tertentu untuk menikmati wifi gratis.
“Kami berencana open (buka sandi) sepenuhnya tahun depan,” jelasnya.
Ia tak menampik jika selama program ini berjalan pasti ada kendala yang dihadapi. Seperti yang belakangan disorot oleh masyarakat, yaitu kecepatan internet di salah satu titik keramaian tak sesuai dengan harapan. Namun, pihaknya memastikan semua keluhan yang diterima menjadi acuan untuk evaluasi.
“Saat menerima keluhan, kami langsung tindak lanjuti. Memang terkadang butuh proses karena program ini bekerja sama dengan pihak penyedia,” lanjutnya.
Selain itu, ada juga keluhan terkait ketidaktepatan sasaran pengguna wifi gratis. Taufik mebeberkan bahkan dirinya kerap diminta oleh salah satu warga untuk mematikan wifi di jam tertentu, Hal itu lantaran, anak-anak kerap berkumpul hanya untuk bermain gim dengan menggunakan wifi gratis.
Tak hanya itu, terdapat sejumlah titik yang membuat pemerintah harus menelan kerugian, hal itu lantaran beberapa alat dicuri oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Pihaknya pun harus mengeluarkan dana tambahan untuk melengkapi alat tersebut, hingga memindahkan titiknya.
Meskipun begitu, ia menilai program ini memang perlu banyak waktu untuk penyesuaian, untuk itu Diskominfo Bontang juga meminta kepada masyarakat untuk ikut aktif memberikan pengertian kepada para remaja untuk memanfaatkan wifi gratis dengan bijak.
“Jadi memang perlu ada kerja sama yang baik,” jelasnya.
Ia mengatakan, program ini merupakan hal yang baik jika bisa dijaga secara bersama-sama. Menurutnya, masyarakat juga harus aktif berperan dalam proses program ini. Ia juga melihat, 500 titik wifi gratis merupakan jumlah ideal untuk memenuhi kebutuhan internet di Kota Bontang. Hal itu menyesuaikan kebutuhan internet di setiap kelurahan.
“Ini merupakan komitmen kita untuk menuju Bontang Bebas Kuota. Makanya perlu kerja sama dari semua pihak,” tutupnya.
Penulis: Redaksi Selasar
Editor: Awan