Ragam

TPK Samarinda BKKBN Kaltim Tim Pendamping Keluarga Angka Stunting di Kaltim Stunting di Kaltim 

Gelar Pelatihan untuk TPK Samarinda, BKKBN Kaltim: Upaya Tingkatkan Kualitas Pendampingan Ibu Hamil dan Pasca Salin



SELASAR.CO, Samarinda - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kaltim menggelar kegiatan Penguatan Tim Pendamping Keluarga (TPK), dalam mendampingi ibu hamil dan pasca salin pada hari ini Sabtu (24/12/2022). Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Sunarto menjelaskan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk merefresh lagi pengetahuan dan konsep pendampingan yang diberikan. Itu mengapa judul yang diangkat adalah pendampingan ibu hamil dan pasca bersalin.

“Karena di posisi pendampingan itu yang menurut hasil evaluasi kami masih rendah. Kami memandang perlu untuk mengumpulkan teman-teman TPK pada hari ini, mudah-mudahan dengan pertemuan ini bisa menambah wawasan TPK,” ujar Sunarto, usai membuka secara langsung acara yang berlangsung di Hotel Senyiur Samarinda.

TPK dari 10 Kecamatan di Samarinda dihadirkan dalam agenda ini. TPK sendiri terdiri dari Bidan, kader PKK, dan kader KB. Kegiatan serupa juga pernah dilakukan BKKBN Kaltim di Balikpapan yang tujuannya juga untuk meningkatkan pengetahuan TPK terkhusu dalam pendampingan ibu hamil dan pasca bersalin.

Pemerintah sendiri menargetkan penurunan angka stunting menjadi 14 persen hingga tahun 2024. Untuk itu BKKBN Kaltim terus melakukan langkah pencegahan pada munculnya kasus stunting-stunting baru, sembari aksi penanganan kasus stunting yang ada turut berjalan.

“Kita punya waktu sangat singkat, tapi kita tetap harus yakin dan optimis dalam mencapai target itu,” tegasnya.

Terpisah disampaikan oleh perwakilan gubernur yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Nurul Wahdah mengatakan bahwa selama stunting menjadi salah satu indikator yang terdata di Dinkes.

“Bapak gubernur berharap bagaimana kita menindaklanjuti Perpres 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting,” sebutnya.

Meski begitu Nurul mengatakan bahwa untuk menurunkan angka stunting sesuai dengan target yang ada memang tidak mudah. Untuk itu perlu dilakukan penguatan sinergi lintas instansi serta kolaborasi. Sehingga kedepan setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat lebih fokus. Dan semua pengambilan keputusan berdasarkan data.

“Tim percepatan penurunan stunting di Kaltim ini kan sudah terbentuk di 10 kabupaten/kota. Mereka tugasnya salah satunya adalah menilai kinerja TPS kabupaten/kota se-kaltim, karena di salah satu ketuanya di situ adalah wakil bupati yang telah bersama komitmen di 10 kabupaten/kota,” jelasnya.

Ia pun berharap dengan digelarnya kegiatan hari ini ada suatu kesepakatan dalam dalam menangani kendala yang di lapangan. Sehingga bisa tercapai penurunan stunting 14 persen.
“Kita harus kerja keras, karena kita harus menurunkan dari angka 22,8 persen menjadi 14 persen. Sehingga paling tidak 2,9 persen setiap tahun. Sehingga tidak bisa bekerja sendiri namun harus berkolaborasi. Jadi permasalahan stunting ini bisa kita keroyoki sama-sama,” pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya