Utama

Pembangunan IKN IKN Nusantara ibu kota negara Pekerjaan Konstruksi IKN 

Mengapa IKN Perlu Datangkan Belasan Ribu Pekerja Konstruksi dari Luar? Ini Kata PUPR Kaltim



Hunian untuk 16.000 pekerja konstruksi IKN di Nusantara.
Hunian untuk 16.000 pekerja konstruksi IKN di Nusantara.

SELASAR.CO, Samarinda - Sebelumnya dilaporkan sebanyak 16.000 pekerja konstruksi pada Februari dan Maret akan mulai datang ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Para pekerja akan mulai membangun sejumlah infrastruktur di IKN. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan bahwa pembangunan 22 tower di IKN sebelumnya akan digunakan untuk Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) di IKN. 

Merespon hal ini, salah satu aliansi bernama Gerakan Suara Rakyat Kaltim Nusantara (Gaskan), menyampaikan penolakan kedatangan awal 16.000 dari total 200.000 tenaga kerja pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, jika tak memprioritaskan tenaga kerja lokal. 

Media ini lalu menemui Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Provinsi Kalimantan Timur, Rahmat Hidayat untuk mengetahui berapa sebenarnya tenaga konstruksi yang dimiliki oleh Kaltim. Ia menyebut tanpa adanya pembangunan IKN, Kaltim sebenarnya telah mengalami kekurangan tenaga konstruksi bersertifikat. 

Sampai tahun 2022 ada sebanyak 39.881 tenaga konstruksi Kaltim yang sudah tersertifikasi. Jumlah ini sebagian besar statusnya sudah bekerja. Padahal keperluan Kaltim untuk pekerja konstruksi mencapai 105.395 orang. Sehingga masih ada kekurangan sekitar 66 ribu tenaga konstruksi bersertifikat. 

“Sebetulnya tanpa IKN memang tenaga konstruksi bersertifikat kita sudah kurang. Makanya beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengejar jarak ketertinggalan itu, kami telah membuka terutama untuk sertifikat ahli hingga 2022 ini sudah sekian ribu, sampai 2026 kita juga masih ada target kurang lebih 6 ribu,” jelasnya pada hari ini Jumat (10/2/2023).

Dengan kekurangan tenaga kerja bersertifikasi ini, maka tidak mengherankan dilakukan perekrutan tenaga konstruksi dari luar daerah Kaltim. 

“Ya otomatis akan terjadi begitu (mendatangkan dari luar). Bisa saya gambarkan misalnya untuk IKN ini ada kegiatan senilai 400 Triliun lebih, untuk satu tahun itu 184.400 orang tenaga kerja yang dibutuhkan. Ini gambaran kasarnya,” pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya