Pariwara

BKKBN Kaltim Orientasi Pendampingan Lansia  Perawatan Jangka Panjang Lansia  SUPAS 2022 

BKKBN Kaltim Gelar Orientasi Pendampingan Lansia Tahun 2023



SELASAR.CO, Samarinda - Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) Provinsi Kaltim, menggelar orientasi pendampingan Perawatan Jangka Panjang (PJP) Lansia Tahun 2023 Provinsi Kaltim dan Kaltara. Kegiatan orientasi ini sendiri akan digelar selama 3 hari, terhitung dari 15-17 Februari 2023.

Dijelaskan oleh Penata Kependudukan dan KB Ahli Madya, Karlina mengatakan berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2020, mencatat penduduk Kalimantan Timur sebanyak 3,77 juta jiwa. Ketua Pokja BKB ini turut memaparkan bahwa sejak tahun 2010, jumlah penduduk Kalimantan Timur mengalami penambahan sekitar 737.552 jiwa, atau rata-rata sebanyak 73.755 jiwa setiap tahun.

Pertumbuhan penduduk pada periode 2010-2020 adalah sebesar 2,13 persen. Terjadi peningkatan persentase penduduk lansia sebesar 2,41 persen bila dibandingkan dengan tahun 2010. Kalimantan Timur masih berada dalam masa bonus demografi, yang ditandai dari 70,28 persen penduduknya masih berada di usia produktif pada tahun 2020. Kalimantan Timur masih belum memasuki era ageing population, yang ditandai dari persentase penduduk lansia yang mencapai kurang dari 10 persen (jumlah persentase lansia menurut SUPAS 2022 adalah 5,36 persen).

"Berdasarkan data laporan New SIGA hanya 2,65 persen keluarga sasaran Bina Keluarga Lansia (BKL) yang aktif mengikuti kelompok BKL, dengan jumlah kelompok BKL 464 kelompok dan 64,8 persen berada di Kampung KB.

Sedangkan jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Utara hasil Sensus Penduduk 2020 (september 2020) berjumlah 701.814 jiwa. Terjadi penambahan sebesar 177.158 jiwa bila dibandingkan tahun 2010," paparnya Karlina dalam sambutannya pada hari ini Senin (15/2/2023).

Persentase penduduk usia produktif (15-64 tahun) di Provinsi Kalimantan Utara mencapai 69,95 persen. Sementara persentase penduduk lansia di Provinsi Kalimantan Utara mencapai 3,39 persen. Terjadi peningkatan persentase penduduk lansia sebesar 2,41 persen bila dibandingkan dengan tahun 2010. Kalimantan Utara masih berada dalam masa bonus demografi, dan masih belum memasuki era ageing population, yang ditandai dari persentase penduduk lansia yang mencapai kurang dari 10 persen.

Berdasarkan data laporan New SIGA hanya 0,74 persen keluarga sasaran BKL yang aktif mengikuti kelompok BKL, dengan jumlah kelompok BKL 38 kelompok dan 71,05 persen berada di Kampung KB.
Kondisi tersebut diatas mengharuskan pemerintah untuk mengambil kebijakan yang komprehensif.

"Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 (pasal 47) tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas keluarga di Indonesia, termasuk keluarga yang mempunyai Lansia dan Lansia. Salah satu program terkait Lansia yang dikembangkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di lingkungan masyarakat adalah kelompok kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL)," ungkapnya.

Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk: Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para Pengelola Pro PN Lansia di OPD Kependudukan & KB, PKB/PLKB (terutama Pembina kelompok BKL Pro PN) serta Kader Kelompok BKL mengenai Pendampingan Perawatan Jangka Panjang (PJP) Bagi Lansia. Serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para Pengelola Pro PN Lansia di OPD Kependudukan dan KB, PKB/PLKB (terutama Pembina kelompok BKL Pro PN) serta Kader Kelompok BKL terkait registrasi lansia tangguh di aplikasi GoLantang

"Hasil yang diharapkan dari terselenggaranya kegiatan ini adalah tersosialisasikannya materi pendampingan perawatan jangka panjang bagi lansia di 120 (seratus dua puluh) kelompok BKL Pro PN; terlaksananya pendampingan perawatan jangka panjang bagi lansia," ungkapnya.

Peserta kegiatan Orientasi Pendampingan Perawatan Jangka Panjang (PJP) Bagi Lansia di Provinsi Kalimantan Timur berjumlah 41 orang peserta, dari 15 Kabupaten/kota di Kaltim dan Kaltara.

Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur, Sunarto menyebut bahwa permasalahan-permasalahan yang menjadi isu kelanjutusiaan harus mulai dipersiapkan dan diantisipasi. Maka diperlukan program yang mendukung terwujudnya lansia yang sehat, aktif, produktif dan bermartabat. Program pemerintah melalui Prioritas Nasional, yaitu meningkatkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing.

Untuk itu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui program pembinaan ketahanan keluarga lansia, dalam bentuk kegiatan proyek prioritas nasional (Pro PN), penguatan pelayanan ramah lansia untuk menciptakan lansia yang tangguh melalui 7 (tujuh) dimensi lansia tangguh.

"Serta meningkatkan kemampuan keluarga dalam mendampingi Lansia yang membutuhkan perawatan jangka panjang (PJP) di kelompok BKL. Melalui kegiatan Orientasi Pendampingan Perawatan Jangka Panjang ini diharapkan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan para pengelola program tentang pendampingan perawatan jangka panjang bagi lansia," pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya