Kutai Timur

BLKI Kutim Revitalisasi BLKI  Tenaga Kerja 

Kejar Target Serapan Tenaga Kerja 10 ribu, Pemkab Kutim Bakal Revitalisasi BLKI



Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kutim Sudirman Latief.
Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kutim Sudirman Latief.

SELASAR.CO, Sangatta - Kutai Timur (Kutim) merupakan satu-satunya  Kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang memiliki Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Mandiri milik sendiri. Meskipun di Kota-kota ada BLKI, namun itu milik Kementerian atau milik Disnaker Provinsi Kaltim.

BLKI Kutim sendiri, diakui dibangun tahun 2000. Karena itu, banyak bangunan dan peralatan yang sudah tidak sesuai standar lagi. Apalagi dengan makin banyaknya calon pencari kerja yang akan di latih di sana, karena itu perlu dilakukan perluasan bangunan serta penambahan fasilitas latihan sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.

“Makanya  BLKI kita akan kita revitalisasi. Pembangunan besar-besaran akan dilakukan tahun depan, tapi pada dasarnya memang sudah dimulai tahun ini. Bahkan banyak fasilitas yang telah dibangun di sana,” kata Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kutim Sudirman Latief.

Dijelaskan,  perlunya pengembangan fasilitas latihan karena berdasarkan aturan kementerian, untuk satu kelas pelatihan itu cukup hanya 16  calon tenaga kerja .  Padahal,  calon tenaga kerja terutama lulusan dari SMU dan SMK, tiap tahun cukup besar jumlahnya. Mereka semua butuh pelatihan untuk siap memasuki pasar tenaga kerja. Namun karena keterbatasan jumlah peserta pada setiap kelas, makanya butuh tambahan kelas baru. 

“Apalagi, kita akan mengejar target pencapaian 10 ribu serapan tenag kerja tiap tahun sesui program Pemkab, maka perlu pelatihan yang lebih massif lagi, sehingga butuh fasilitas tambahan yang lebih besar,” Terangnya

Diakui,  untuk menambah  calon tenaga kerja terlati tiap tahun,  maka  kemungkinan akan dilakukan penambahan personil per kelas latihan. Terutama pelatihan yang tidak memerlukan alat latijhan spesifik.  Karena penetapan jumlah 16 orang itu hanya apertimbangan efektifitas saja.  Selain itu, juga kerja sama dengan lembaga pelatihan swasta, yang bersertifikasi.

“Dan yang paling intensif  sekarang ini pelatihan kerja sama dengan perusahan. BLKI yang memberikan teorinya selam tiga bulan, prakteknya Sembilan bulan di perusahan tambang,”Imbuhnya

“Juga kami sarankan untuk perusahan-perusahan baru yang membutuhkan tenaga kerja, agar melakukan pelatihan sendiri, sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja mereka. Termasuk kerjasama dengan BLKI." Tutupnya

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya