Ragam

BI Kaltim Pengendalian Inflasi Ulama Peduli Inflasi Bank Indonesia 

Komunikasi Lebih Membekas di Masyarakat, BI Kaltim Gandeng Ulama untuk Kendalikan Inflasi



SELASAR.CO, Samarinda - Persoalan inflasi menjadi salah satu fokus penanganan pemerintah utamanya selama bulan suci Ramadan dan jelan lebaran. Hal ini juga yang coba dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Dalam upaya pengendalian inflasi ini BI Kaltim turut menggandeng peran para ulama, dai dan penyuluh agama. Program yang dirancang diberi nama “Ulama Peduli Inflasi”. Program Ulama Peduli Inflasi ini mengusung tema “Sinergi menjaga stabilitas harga di Kalimantan Timur dengan bijak belanja dan berjualan". Acara ini dipusatkan di Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center Samarinda.

“Seumur-umur hidup saya, baru ini ada namanya ulama peduli inflasi,” ujar Gubernur Isran Noor usai membuka kegiatan tersebut pada hari ini Selasa (28/3/2023).

Gubernur memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif Kantor Perwakilan BI Provinsi Kaltim ini, meski menurutnya gagasan ini sebenarnya sudah terlambat.

“Sebenarnya ini terlambat. Tapi tidak apa-apa, bagus saja. Lebih baik terlambat, dari pada tidak sama sekali. Tapi di nusantara, ini baru ada di sini. Ini yang pertama. Terima kasih BI dan para ulama, dai dan penyuluh agama,” puji Gubernur Isran.

Sebagai informasi saat ini tingkat inflasi Kaltim pada bulan Februari lalu dalam kondisi terkendali, dan berada di bawah tingkat inflasi nasional. Inflasi gabungan dua kota yaitu Samarinda dan Balikpapan pada Februari 2023 tercatat mencapai 0,11 persen mtm, atau 5,3 persen yoy.

Sementara itu terpisah Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Kaltim Ricky Perdana Gozali, mengatakan program ulama peduli inflasi, adalah salah satu tindak lanjut rekomendasi pengendalian inflasi yang ditetapkan dalam high level meeting TPID.

“Program ini juga bagian dari implementasi strategi dari 4K yaitu komunikasi yang efektif dalam rangka pengelolaan ekspektasi inflasi masyarakat Kaltim,” ujar Ricky.

Program ulama peduli inflasi juga merujuk pada arahan presiden, yang mengimbau semua pihak agar semua pihak kompak dalam pengendalian inflasi. Bank Indonesia selaku regulator pun turut meminta dukungan segala pihak dalam pengendalian inflasi.

“Kami menyadari bahwa peran tokoh agama sangat penting dan membekas ketika menyampaikan edukasi langsung kepada masyarakat dengan bahasa yang lebih mudah dipahami,” terangnya.

Program ini lanjutnya bersifat persuasif dan edukatif dalam mengimbau masyarakat agar berbelanja dan berkonsumsi serta berjualan pangan khususnya pangan secara bijak dan tidak berlebihan selama bulan ramadan dan lebaran.

Bank Indonesia memandang ada 3 tujuan utama dari program Ulama Peduli Inflasi ini. Yaitu pertama dapat mendukung pengendalian inflasi daerah melalui imbauan untuk tidak berbelanja secara berlebihan, berjualan secara bijak, dan tidak menaikan harga secara berlebihan yang dapat berdampak pada meningkatnya harga-harga. “Kedua kita bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang telah tersertifikasi halal. Dan ketiga kita dapat mengimbau untuk menggunakan non tunai dalam bertransaksi dan memberikan zakat infak,” pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya