Nasional

Konflik Bersenjata Konflik Bersenjata di Sudan WNI Dievakuasi dari Sudan Rapid Support Force 

Tujuh Warga Kaltim Dievakuasi dari Sudan Akibat Konflik Bersenjata



WNI yang dievakuasi dari Sudan oleh Satgas TNI AU naik Pesawat B-737 TNI AU, di lokasi yang tidak diketahui dalam gambar tak bertanggal yang dirilis 27 April 2023. Foto: Pusat Penerangan TNI.
WNI yang dievakuasi dari Sudan oleh Satgas TNI AU naik Pesawat B-737 TNI AU, di lokasi yang tidak diketahui dalam gambar tak bertanggal yang dirilis 27 April 2023. Foto: Pusat Penerangan TNI.

SELASAR.CO, Samarinda - Tujuh warga Kalimantan Timur (Kaltim) berhasil dievakuasi dari Sudan akibat konflik bersenjata yang melanda negara di Afrika Utara itu. Mereka merupakan bagian dari 800 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dipulangkan secara bertahap oleh pemerintah Indonesia sejak Jumat (28/4/2023).

Menurut Kepala Dinas Sosial Kaltim, Andi M Ishak, ada tiga kloter evakuasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Dari jumlah itu, ada tujuh warga Kaltim yang ikut dipulangkan.

"Terakhir kemarin kloter ketiga. Saat ini sudah ada tujuh, dan satu sudah kembali secara mandiri. Dia adalah seorang pekerja, nah yang enam ini adalah mahasiswa," kata Andi M Ishak kepada wartawan di Samarinda, Rabu (3/5/2023).

Andi M Ishak menjelaskan bahwa keenam mahasiswa tersebut sedang menjalani pendidikan di Sudan.

"Saat ini sudah ditampung di mes Kaltim di kantor penghubung di Jakarta. Kita sudah berkoordinasi untuk memulangkan secepatnya, sekaligus secara bersamaan ke Kaltim," ujarnya.

Andi M Ishak menambahkan bahwa pemerintah provinsi akan memfasilitasi seluruh proses kepulangan mereka dari Jakarta ke Kaltim. Dia mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Biro Kesra, Biro Umum, dan Kementerian Luar Negeri untuk mengurus hal tersebut.

"Untuk kepulangan dari Jakarta ke Kaltim akan kami fasilitasi semua. Kita kerjasama antara Biro Kesra, Dinas Sosial, dan Biro Umum," katanya.

Andi M Ishak juga menginformasikan bahwa kondisi tujuh warga Kaltim tersebut dalam keadaan baik dan sehat berdasarkan hasil pemeriksaan tim kesehatan di Pondok Gede. Dia mengakui bahwa mereka mengalami trauma akibat konflik bersenjata di Sudan, namun sudah dapat mengatasinya.

"Memang ada trauma, tapi itu sudah dapat mereka atasi. Dan mereka sudah siap untuk dipulangkan ke Kaltim," tuturnya.

Konflik bersenjata di Sudan pecah pada 25 April 2023 antara milisi Rapid Support Force (RSF) dengan tentara nasional Sudan. Konflik tersebut diduga dipicu oleh perselisihan politik antara kedua kelompok tersebut.

Akibat konflik tersebut, ribuan warga sipil terpaksa mengungsi dan mencari perlindungan di tempat-tempat aman. Pemerintah Indonesia kemudian melakukan evakuasi terhadap WNI yang berada di Sudan melalui jalur laut menuju Jeddah, Arab Saudi.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya