Nasional

Pidato Politik Pidato Politik AHY  Agus Harimurti Yudhoyono Ahy Partai Demokrat 

Pidato Politik AHY: Jelaskan Makna Perubahan Hingga Singgung Hutang Negara



Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono.
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono.

SELASAR.CO, Samarinda - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengkritik kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena kondisi ekonomi turun namun pembangunan fisik yang tidak terukur justru gencar dilakukan. 

AHY mengatakan pertumbuhan ekonomi stagnan selama 9 tahun terakhir. Bahkan, perekonomian tumbuh rendah di bawah janji Jokowi sekitar 7 persen.

"Sementara itu ketika ekonomi tumbuh rendah, yang meroket justru utang kita, baik utang pemerintah maupun BUMN," kata AHY dalam pidato politik yang disiarkan kanal YouTube Partai Demokrat, Jumat (14/7).

AHY mengatakan ada pihak yang menjadikan pandemi Covid-19 alasan ekonomi tumbuh rendah. Ia menyebut klaim pihak tersebut hanya separuh benar.

Menurutnya, alasan itu tidak bisa dibenarkan. Ia mengatakan perekonomian Indonesia sudah stagnan sejak periode pertama Jokowi.

"Sebelum pandemi datang, ekonomi kita juga sudah mengalami permasalahan sehingga mesti ada sebab dan faktor yang lain di luar pandemi," ujarnya.

AHY menilai salah satu faktor kemandekan ekonomi adalah salah prioritas pemerintahan Jokowi. Ia mempertanyakan kebijakan Jokowi menggenjot pembangunan infrastruktur saat ekonomi sulit.

"Sulit dimengerti ketika ekonomi menurun, kekuatan fiskal melemah, utang tinggi, pemerintah justru membangun infrastruktur besar-besaran," ucapnya.

"Apalagi sebagian proyek dan megaproyek itu tidak berdampak langsung pada kehidupan dan kesejahteraan rakyat," kata AHY menambahkan.

AHY pada awal pidatonya juga menjelaskan alasan mengusung agenda perubahan. Dia menjelaskan bahwa agenda perubahan tak serta merta menihilkan prestasi pemerintahan yang telah dirintis sejak Presiden Sukarno hingga Joko Widodo.

"Sebaliknya kami justru menyampaikan penghargaan kepada pemerintah atas semua kerja kerasnya. Kami yakin presiden Jokowi dan pemerintahannya ingin berbuat yang terbaik," kata dia.

"Kami mendoakan kelak Presiden Jokowi, bisa mengakhiri masa baktinya dengan baik," imbuh dia. 

 

MAKNA PERUBAHAN 

Dalam pidatonya, AHY juga menjelaskan gagasan perubahan dan perbaikan yang selama ini digembar-gemborkan partai berlambang mercy ini.

AHY mengaku mendengar jika diksi perubahan kerap menuai kekhawatiran dari berbagai kalangan. Perubahan, kata AHY, kerap diasosiasikan sebagai upaya mengganti secara total terhadap program yang telah eksis.

“Tentu tidak demikian. Kebijakan dan tatanan yang sudah baik, akan kita pertahankan, kita lanjutkan,” kata AHY dalam pidatonya.

AHY menjelaskan, presiden pertama hingga ketujuh telah mewariskan hal-hal baik bagi bangsa. Adapun yang belum baik, kata dia, mesti dievaluasi dan diperbaiki.

Hal itulah yang disebut AHY sebagai proses perubahan. Ia turut menampik bahwa perubahan yang dimaksud hendak menihilkan kerja-kerja yang sudah dilakukan pemerintah sebelumnya, yakni Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

“Partai Demokrat mengusung agenda perubahan, tidak berarti kami menihilkan apa yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Jokowi selama ini,” kata dia.

Sebaliknya, kata AHY, Partai Demokrat menyampaikan penghargaan kepada pemerintah atas semua kerja kerasnya. AHY yakin Jokowi ingin berbuat baik dan berharap bisa menyelesaikan kepemimpinannya dengan baik pula.

“Kami mendoakan, kelak Presiden Jokowi, bisa mengakhiri masa baktinya dengan baik,” kata AHY.

AHY menyebut agenda perubahan ini disusun melalui studi dan pengamatan, menggali permasalahan serius yang dirasakan rakyat, serta mencari tahu keinginan dan harapan rakyat. Hasilnya, AHY menyebut ada lima klaster permasalahan bangsa.

Klaster tersebut mengenai ekonomi dan kesejahteraan rakyat, sumber daya manusia dan lingkungan hidup, hukum dan keadilan, demokrasi dan kebebasan rakyat, serta tata negara dan etika pemerintahan.

“Karenanya kami menawarkan pendekatan dan kebijakan yang berbeda kepada rakyat, yang kami pandang tepat untuk dijalankan pasca pemerintahan Presiden Jokowi mendatang,” kata AHY.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya