Pendidikan

Hetifaf Sjaifudian  Beasiswa PIP  Program Indonesia Pintar Beasiswa Program Indonesia Pintar  SMKN 1 Samarinda 

Hetifah: Penerima Beasiswa PIP Sekolah Masih Bisa Terima Beasiswa Kaltim



Penyerahan secara simbolis Beasiswa PIP di SMKN 1 Samarinda.
Penyerahan secara simbolis Beasiswa PIP di SMKN 1 Samarinda.

SELASAR.CO, Samarinda - Siswa dan siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Samarinda telah menerima Beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP). Beasiswa ini secara simbolis diberikan oleh Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Hetifah Sjaifudian.

Hetifah menjelaskan bahwa Beasiswa PIP khusus untuk SMK N 1 Samarinda telah diberikan kepada 130 orang siswa, siswi, dan alumni yang baru saja lulus tahun ini. Meskipun jumlah penerima beasiswa ini mengalami pengurangan dari sebelumnya. Hetifah mengatakan, "Kalau kita lihat khusus di SMK N 1 Samarinda ini justru berkurang, makanya kami meminta agar sekolah dapat mengakomodir siswa atau siswi lain yang layak menerima."

Namun, Hetifah mengungkapkan bahwa rencananya akan ada tahap kedua pemberian beasiswa tersebut. Oleh karena itu, ia berharap pihak terkait yang mengurus dapat benar-benar mendata dengan baik siswa dan siswi yang layak menerima. Hetifah berkata, "Supaya tidak ada lagi yang terlewat, kita ingin setiap siswa yang kurang mampu bisa menerima PIP ini."

Sementara itu, di wilayah Kaltim, terutama di sekolah-sekolah seperti Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan SMK, sebanyak 107 ribu orang telah menerima beasiswa ini.

Beasiswa PIP tersebut berupa uang tunai yang akan digunakan oleh penerima untuk memenuhi kebutuhan pendidikan mereka. Meskipun nilai beasiswa ini tidak begitu besar dibandingkan dengan beasiswa lainnya, Hetifah mengakui bahwa setidaknya nilai tersebut dapat memberikan motivasi kepada seluruh penerima. Besaran beasiswa berkisar antara Rp450 ribu, Rp750 ribu, hingga Rp1 juta. "Memang tidak besar nilainya, tapi bisa bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pendidikan mereka," tutup Hetifah.

Hetifah pun menegaskan bahwa Beasiswa KIP sekolah ini tidak disamakan dengan Beasiswa Kaltim yang selama ini diberikan Pemprov Kaltim. Pasalnya Beasiswa KIP sekolah ini sifatnya hanya komplemen yang diberikan hanya satu kali. Sehingga tidak benar jika penerima beasiswa KIP tidak bisa menerima beasiswa lainnya. 

“Pernah ada ide bahwa penerima PIP tidak perlu menerima lagi Beasiswa Kaltim, saya sampaikan tidak bisa begitu, karena menjadi kerugiaan bagi siswanya. Karena kita bersama teman-teman di Dikbud menggunakan data DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) Kemensos, sehingga justru yang sudah menerima ini harus diprioritaskan. Sehingga mereka agar tidak sampai putus sekolah,” tegasnya. 

Untuk itu ia berharap agar Beasiswa Kaltim PIP tidak dijadikan persaingan dengan Beasiswa lainnya termasuk Beasiswa Kaltim. “Tapi kalau KIP kuliah ini baru bisa disamakan, karena kita berikan biaya hidup, uang UKT, bahkan sampai tahap penelitian. Nah jika sudah begitu baiknya jangan dobel,” pungkasya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya