Ragam

Disbudpar PPU Pembuatan Paket Wisata  Pembangunan IKN Dispar Kaltim 

Disbudpar PPU Gelar Pelatihan Pembuatan Paket Wisata Demi Hadapi IKN



SELASAR.CO, Paser - Menghadapi sekitar 18.000 orang yang akan bermigrasi ke Kalimantan Timur, khususnya sekitar Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), menggelar kegiatan Pelatihan Pembuatan Paket Wisata di Kabupaten PPU.

Tentunya dengan banyaknya masyarakat bermigrasi untuk bekerja, akan memerlukan tempat wisata sebagai momen rehat dari pekerjaan, baik kalangan pegawai ataupun golongan masyarakat di luar itu.

Menurut Kepala Disbudpar Kabupaten PPU, Andi Israwati Latief Kabupaten PPU harus mampu menyediakan pelayanan wisata melalui paket wisata. Banyaknya objek wisata di Kabupaten PPU harus menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung diluar jam kerja.

“Nanti itu banyak yang akan datang ke PPU, jadi kita harus jual paket wisata ke objek wisata di PPU ini. Ada pantai, gunung, goa, mangrove dan lainnya, itu semua berpotensi jadi paket wisata,” kata Andi Israwati Latief, Selasa (21/11/2023).

Pembuatan paket wisata itu, sudah sepatutnya dilakukan secara kolaborasi. Mulai dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Agen Tour and Travel hingga perkumpulan lainnya.

“Pemerintah ini tidak bisa sendirian, apalagi dalam pembuatan paket wisata. Kita harus mampu berkolaborasi bersama demi menjual objek wisata yang ada di PPU,” ujarnya.

Peserta yang berasal dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Agen Tour and Travel, serta pemerintah kelurahan dan desa itu, digelar di Ruang Pertemuan Hotel Aqila, Kelurahan Nipah-nipah, Kabupaten PPU.

Andi Israwati Latief, memandang ada potensi wisatawan yang luar biasa di tahun 2024 mendatang, yakni sekitar 18.000 orang mulai berpindah ke Kabupaten PPU demi IKN Nusantara. Namun Kabupaten PPU harus siap untuk hal itu.

Menjual paket wisata pun, harus membangun sinergi dengan pengelola wisata yang ada. Tidak hanya sekedar menghibur mata, tetapi harus ada hal lainnya, seperti cindera mata, kemudian atraksi dan juga kuliner yang khas.

“Harus berkolaborasi, tidak hanya menjual objek wisata untuk dilihat tetapi kita juga harus bisa memastikan hal lainnya, yaitu buah tangan, kuliner yang khas sampai mungkin ada atraksi disana,” pungkasnya.

Penulis: Redaksi Selasar
Editor: Awan

Berita Lainnya