Ragam

Pemilih Kaltim  Kemendagri Daftar Pemilih Pilpres 2024  Pemilu 2024 

Pemilih Kaltim Lebih Banyak Gunakan Hak Suaranya di Pilpres Dibandingkan di Pilgub



SELASAR.CO, Samarinda - Pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menargetkan angka partisipasi pemilih di angka 77,5 persen. Namun nampaknya target partisipasi ini masih sulit dipenuhi Provinsi Kaltim, pasalnya jika melihat data persentase angka partisipasi pemilih Kaltim rata-rata masih dibawah target nasional, baik itu Pemilihan Gubernur (Pilgub), Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), hingga Pemilihan Presiden (Pilpres). Berikut data partisipasi pemilih Kaltim:

- Pilgub Kaltim 2013: 56 persen
- Pileg 2014: 69 persen
- Pilpres 2014: 63 persen
- Pilkada 2015: 57 persen
- Pilgub Kaltim 2018: 58 persen
- Pileg/Pilpres 2019: 75 persen
- Pilkada 2020: 61 persen

Dari data tersebut dapat terlihat jika partisipasi pemilih di Kaltim selalu tertinggi pada Pemilihan Presiden, jika dibandingkan dengan proses pemilihan kepala daerah maupun legislatif. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim, Sufian Agus menyebut terdapat beberapa penyebab dari rendahnya partisipasi pemilih dalam setiap agenda pemilihan calon wakil rakyat ataupun calon kepala daerah.

Sufian Agus menambahkan bahwa rendahnya partisipasi pemilih juga menjadi tanggung jawab partai politik, yang harus lebih giat melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menggunakan hak suara.


“Jadi memang ini tanggung jawabnya ada di teman-teman partai juga. Karena berbeda memang saat di Pilpres dan Pilkada. Jika Pilpres itu kalau sudah datang calonnya itu disambut dengan meriah, berbeda saat calonnya untuk Pilkada. Jadi kita harapkan ada perbaikan dalam penyelenggaraan pemilu, baik dari segi teknis maupun substansial, agar pemilih merasa nyaman dan aman dalam berpartisipasi,” imbunya.

Sementara terkait dengan partisipasi pemilih Kaltim secara umum, menurutnya ada beberapa hal yang perlu diperbaiki agar partisipasi pemilih dapat meningkat di masa depan.

“Ada beberapa hal yang kami teliti menjadi sebab rendahnya partisipasi pemilih di Kaltim. Yang pertama letak TPS sangat jauh dari masyarakat. Contohnya Kukar, di sana ada TPS yang ditempatkan di wilayah perusahaan. Jadi ada pekerja dari perusahaan lain engga mendatangi TPS yang berlokasi di perusahaan lain, karena jauh dan saat itu posisinya juga masih bekerja. Ditambah kebijakan perusahaan yang memberikan uang lembur bagi pegawainya, sehingga lebih memilih untuk bekerja daripada harus ke TPS,” ujar Sufian Agus dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/12/2023).

Selain itu, Sufian Agus juga menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 yang terjadi pada tahun 2020 juga berdampak pada partisipasi pemilih. Banyak pemilih yang sedang bekerja di luar kota enggan kembali ke Kaltim untuk menggunakan hak suaranya karena sulitnya persyaratan perjalanan saat itu dan mahalnya harga tiket pesawat.
“Kemudian yang kedua, ada juga kondisi dimana pada waktu pandemi Covid-19 2020 banyak pemilih kita yang sedang bekerja di luar kota enggan kembali ke Kaltim untuk menggunakan hak suaranya karena sulitnya persyaratan perjalanan saat itu dan mahalnya harga tiket pesawat,” tuturnya.

Faktor lain yang menurunkan partisipasi pemilih adalah adanya calon tunggal dalam Pilkada di beberapa daerah, seperti Balikpapan dan Kukar. Hal ini membuat pemilih kurang tertarik untuk datang ke TPS karena merasa tidak ada pilihan. Selain itu, adanya perubahan-perubahan aturan KPU yang menyebut harus punya undangan (surat C6) untuk dapat memberikan hak suaranya, dan aturan ini kembali direvisi dengan diperbolehkan dengan hanya menunjukan KTP, juga membuat kebingungan di masyarakat.

“Adanya calon tunggal dalam Pilkada seperti yang ada di Balikpapan dan Kukar juga menjadi salah satu faktor rendahnya partisipasi pemilih. Ditambah adanya perubahan-perubahan aturan KPU yang menyebut harus punya undangan (surat C6) untuk dapat memberikan hak suaranya, dan aturan ini kembali direvisi dengan diperbolehkan dengan hanya menunjukan KTP. Ini membuat kebingungan di masyarakat,” pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya