Sains dan Teknologi

Taksi Terbang Advanced Air Mobility  electric Vertical Takeoff and Landing Taksi Terbang di IKN  Ibu Kota Nusantara Pembangunan IKN 

Taksi Terbang Segera Diuji Coba di Bandara Samarinda dan Balikpapan



Istilah taksi terbang punya arti yang pada dasarnya sama seperti Advanced Air Mobility (AAM), electric Vertical Takeoff and Landing (eVTOL) dan mobil terbang. (Hyundai Motor Group)
Istilah taksi terbang punya arti yang pada dasarnya sama seperti Advanced Air Mobility (AAM), electric Vertical Takeoff and Landing (eVTOL) dan mobil terbang. (Hyundai Motor Group)

SELASAR.CO, Samarinda - Taksi terbang yang menghubungkan IKN dengan Balikpapan dan Samarinda semakin mendekati kenyataan.

Tonny Agus Setiono, Direktur Pengembangan Ekosistem Digital, mengatakan bahwa mereka telah berkolaborasi dengan Hyundai motors untuk proyek transportasi futuristik ini.

Dia mengatakan bahwa taksi terbang tersebut sudah memenuhi kriteria untuk bisa terbang dan akan segera diuji di Bandara APT Pranoto dan SAMS Sepinggan.

“Kami telah bekerja sama dengan Hyundai, yang membuat taksi terbang, yang bisa menampung 5 orang dengan 1 pilot, yang bisa terbang dari Balikpapan ke IKN. Bulan ini akan ada uji terbang di bandara Samarinda, tapi tanpa penumpang, karena di Balikpapan kami hanya diberi waktu 15 menit untuk uji terbang karena frekuensi penerbangan, sedangkan di Samarinda kami punya 1 jam untuk uji terbang,” katanya, Kamis (22/2/2023).

Hyundai bukan satu-satunya mitra Otorita IKN dalam hal taksi terbang. Mereka juga telah menjajaki kerjasama dengan perusahaan otomotif dari China.

Taksi terbang buatan China, EHang 216, juga telah ditampilkan di Hub Space X KAI Expo 2023 di JCC, Senayan pada 29 September 2023 lalu.

Presiden Joko Widodo bersama Rudy Salim, Executive Chairman Prestige Aviation, perusahaan yang mengimpor EHang 216 dari China ke Indonesia, juga telah menjelaskan spesifikasi kendaraan otonom tersebut.

Mereka juga mengatakan bahwa mereka siap berinvestasi dan melakukan Uji Terbang EHang 216 di IKN.

EHang 216 adalah taksi terbang yang berbentuk seperti drone besar dengan teknologi AAV (Autonomous Aerial Vehicle).

“Kami juga berencana untuk uji terbang taksi terbang tanpa pilot dari EHang, perusahaan dari China. Kendaraan ini terbang sesuai rute yang ditentukan. Mudah-mudahan aman, karena sudah pernah diuji di Jepang, dan berhasil membawa orang dengan selamat, saya yakin bisa juga (di IKN),” ucap Tonny.

Selain taksi terbang, Otorita IKN juga merencanakan untuk membangun kendaraan otonom lainnya.

Di Kota yang menerapkan konsep Smart City ini, nantinya akan ada banyak kendaraan yang tidak menggunakan bahan bakar fosil, melainkan listrik.

“Kendaraan listrik juga ada. Misalnya seperti Tesla yang tidak perlu pengemudi, meskipun regulasi masih belum mengizinkan, tapi kami akan berusaha untuk mewujudkannya,” kata Tonny.

Selanjutnya, kendaraan tanpa awak yang akan dibangun oleh Otorita IKN antara lain LRT dan bus tanpa awak untuk mendukung mobilitas penduduk IKN.

Selain itu, pengiriman barang seperti di Kota besar lainnya, misalnya China, dan negara-negara berkembang, juga akan diterapkan di IKN melalui PT Pos Indonesia.

“Kendaraan otonom akan dikembangkan di IKN, seperti LRT di Jakarta, pengiriman barang juga menggunakan drone, PT Pos juga sudah meluncurkan layanan ini, dan kami akan menyiapkannya di IKN,” tutup Tonny.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya