Lingkungan

peringatan hari mangrove hari mangrove internasional muara badak smpn 4 muara badak Yayasan Planet Urgensi Indonesia 

YPUI Rayakan Hari Mangrove Internasional dengan Lomba Mading 3 Dimensi di Muara Badak



Peserta lomba mading 3 dimensi yang digelar untuk memperingati Hari Mangrove Internasional. (selasar/yoghy)
Peserta lomba mading 3 dimensi yang digelar untuk memperingati Hari Mangrove Internasional. (selasar/yoghy)

SELASAR.CO, Muara Badak - Yayasan Planet Urgensi Indonesia (YPUI) kembali merayakan Hari Mangrove Internasional dengan menggelar lomba mading 3 dimensi bertema ekosistem mangrove. Acara tahunan ini diadakan di SMPN 4 Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dan diikuti oleh pelajar SMP dan SMA di kecamatan tersebut.


Kepala sekolah SMPN 4, yaitu Baharuddin, menyampaikan bahwa sekolahnya sangat bangga karena dapat terpilih menjadi tuan rumah acara perayaan Hari Mangrove Internasional tahun ini. Sebagai salah satu sekolah yang menyandang predikat sekolah adiwiyata di Kecamatan Muara Badak, SMPN 4 sangat layak dipilih sebagai tuan rumah untuk perlombaan tahun ini. 


“Saya ucapkan selamat kepada peserta yang telah hadir di perlombaan ini. Para peserta ini sejatinya adalah peserta terbaik yang dikirim oleh masing-masih sekolahnya,” ujar Baharuddin.  


Tercatat ada 8 tim level SMP dan 2 tim dari SMA yang terdaftar dalam lomba ini. Kedelapan tim SMP yang berpartisipasi berasal dari SMP Syarif Hidayatullah, SMPN 1 Muara Badak, SMPN 2 Muara Badak, SMPN 3 Muara Badak, SMPN 4 Muara Badak, dan SMPN 7 Muara Badak. Sementara itu, dua tim SMA yang terlibat merupakan para pelajar dari SMAN 1 dan SMAN 2 Kec. Muara Badak. 


Meskipun jumlah peserta di level SMA hanya diikuti oleh dua tim, namun tidak menyurutkan persaingan ketat dan mengurangi keseruan lomba. Justru, kedua tim yang ada mati-matian unjuk diri demi menampilkan karya mading 3 dimensi yang terbaik. Satu tim dari SMPN 3 Muara Badak berhasil mengalahkan sekolah lain dan menjadi pemenang dalam kompetisi ini. Keempat anggota tim yang bernama Niki, Arul, Zhafira, dan Ahmad Muhtadi sempat tidak percaya bahwa mereka terpilih sebagai pemenang. Keempatnya mengakui bahwa awalnya sempat merasa ciut melihat karya mading 3 dimensi tim lawan yang juga tidak kalah bagus dan menarik. Budiman, kepala sekolah SMPN 3 Muara Badak yang turut mendampingi anak didiknya sejak awal menyampaikan bahwa mereka hanya punya waktu singkat untuk persiapan. 


“Proses kreatif mereka sempat terkendala sebab ada periode libur sekolah yang membuat para muridnya susah bertemu/berkoordinasi. Akan tetapi, siapa sangka justru para juri dibuat terpukau oleh karya mereka yang sangat orisinil, dan banyak memanfaatkan barang-barang di sekitar untuk membuat mading tersebut,” ujar Budiman.  


Pada mading yang berjudul “Melestarikan Ekosistem Mangrove” itu, Niki dan timnya memakai pasir dan bangkai kerang laut yang diambil dari pantai di area tinggal mereka. Sama seperti pemenang di level SMP, juara di level SMA yaitu tim dari SMAN 2 Muara Badak juga menampilkan karya yang khas, dengan memakai barang-barang bekas di sekitar mereka. Tim tersebut memakai kertas telur bekas untuk membuat ornamen tanah/daratan pada mading mereka. Ditambah lagi, mereka juga memakai busa dari bekas kursi yang telah rusak untuk menyusun ornamen pohon. Kepiawaian tim ini dalam mengolah limbah menjadi karya seni menjadi nilai positif yang membuat para juri akhirnya menentukan mereka menjadi pemenang. 


Terselenggaranya kegiatan lomba ini juga didukung oleh Yayasan Mangrove Lestari, sebuah LSM lokal di Kecamatan Muara Badak yang merupakan mitra kerja YPUI. Selain itu, hadir pula perwakilan dari Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur yang menjadi juri dalam acara ini. 


Ide mengadakan lomba mading 3 dimensi untuk perayaan Hari Mangrove Internasional kali ini bukanlah dibuat tanpa alasan. YPUI selalu percaya, bahwa kegiatan-kegiatan kreatif seperti kompetisi dapat membuat para pelajar di kawasan pesisir semakin paham akan pentingnya melestarikan ekosistem mangrove di lingkungan mereka sendiri. 


“Dengan mengadakan kegiatan lomba kreatif, YPUI juga berharap dapat memberikan pengalaman knowing by doing seputar apa yang terjadi dengan hutan mangrove di dekat rumah mereka,” ujar Fifi, Staf Komunikasi dan Pengelolaan Pengetahuan Yayasan Planet Urgensi Indonesia (YPUI).


Sebagai informasi, YPUI sendiri merupakan sebuah LSM yang fokus bekerja pada isu rehabilitasi mangrove, sehingga Hari Mangrove Internasional yang diperingati tiap 26 Juli selalu menjadi momentum penting untuk menyelenggarakan kampanye peduli mangrove demi kelestarian pesisir.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya