Politik

Rudy Mas'ud  rekom golkar di kaltim pilkada kaltim Golkar Kaltim KPU Kaltim 

Rudy Masud: Pergantian Ketua Umum Golkar Tidak Pengaruhi Rekomendasi Pilkada



Konferensi pers yang digelar paslon Rudy Mas'ud-Seno Aji usai mendaftar ke KPU Kaltim. (Selasar/yoghy)
Konferensi pers yang digelar paslon Rudy Mas'ud-Seno Aji usai mendaftar ke KPU Kaltim. (Selasar/yoghy)

SELASAR.CO, Samarinda - Ketua DPD Golkar Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Masud, yang juga bakal calon gubernur Kaltim, menegaskan bahwa pergantian ketua umum Partai Golkar tidak akan mempengaruhi rekomendasi yang telah diberikan sebelumnya.

“Karena ini tidak ada pengaruhnya dengan pergantian yang memang waktunya dengan melaksanakan munas. Dan munas yang seharusnya dilaksanakan bulan Desember akhirnya dipercepat di bulan Agustus. Dan Alhamdulillah seluruh kader-kader partai Golkar dari Sabang sampai Merauke sudah mendapat semua B1KWK. Termasuk 10 kabupaten/kota di Kaltim yang melaksanakan kegiatan Pilkada beserta provinsi Kaltim,” ujar Rudy Masud.

Rudy Masud menjelaskan bahwa pergantian ketua umum adalah hal yang lumrah dan merupakan bagian dari proses regenerasi dalam partai. “Terkait pergantian ketua umum adalah hal yang lumrah dan memang adalah regenerasi. Dan itu sesuai dengan anggaran dasar anggaran rumah tangga partai Golkar yang dipilih secara demokrasi, walaupun kemarin terpilihnya secara aklamasi,” tambahnya.

Menurut Rudy, pemilihan ketua umum yang baru, Bahlil Lahadalia, dilakukan secara demokratis dan hampir 100 persen mendukungnya. “Itu adalah produk politik dari anggaran dasar anggaran rumah tangga partai Golkar. Bunyinya adalah apabila pemilihnya 50 plus 1 maka secara otomatis aklamasi. Kemarin hampir 100 persen mendukung pak Bahlil untuk menjadi ketua umum partai Golkar periode 2024-2029,” jelas Rudy.

Sebagai informasi, Pada Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 21 Agustus 2024, Bahlil Lahadalia resmi terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.

Airlangga Hartarto memutuskan mundur dari jabatannya pada 10 Agustus 2024, dan Bahlil Lahadalia kemudian menjadi calon tunggal yang terverifikasi untuk posisi tersebut. Pemilihan Bahlil dilakukan secara aklamasi, dengan hampir seluruh peserta Munas mendukungnya. 

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya