Kutai Kartanegara

Festival Erau Festival Budaya Erau di Kutai Kartanegara  Isran Noor Museum Mulawarman Berseprah Sultan Kutai Kartanegara 

Hadiri Beseprah, Isran Noor: Kita Punya Budaya yang Hebat dari Kutai Kartanegara



 SELASAR.CO, Tenggarong - Menjadi tamu undangan dan hadir dalam acara beseprah pada rangkaian pelaksanaan festival adat Erau di Kutai Kartanegara (Kukar) tahun 2024, merupakan sebuah kehormatan bagi mantan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor. 

Acara yang berlangsung di depan Museum Mulawarman Tenggarong ini juga dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat, baik dari muda-mudi, remaja, hingga lansia.

Acara yang sudah menjadi tradisi dan turun-menurun digelar oleh Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura ini sangat dinantikan oleh masyarakat daerah. Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura beserta kerabat, pejabat hingga masyarakat dari berbagai lapisan duduk dan menikmati berbagai makanan yang telah dihidangkan. Terlihat, mantan Gubernur Kaltim, Isran Noor yang duduk di sebelah Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura, Sultan Aji Muhammad Arifin, sangat menikmati makanan yang telah disajikan. Suasana ramai dengan duduk makan bersama masyarakat, jadi penambah nafsu menyantap hidangan yang ada di hadapannya.

Dari pengalaman Isran Noor, beseprah pada tahun ini paling meriah dibanding sebelumnya yang pernah ia ikuti. Dengan gaya koboinya, suasana makin meriah saat ia naik ke panggung menikmati musik sambil berjoget dengan masyarakat. Ratusan pasang mata yang memandang terlihat senang dengan sifat ramah calon Gubernur Kaltim tersebut, yang mudah berbaur dengan masyarakat. "Paling meriah selama ini dilaksanakan beseprah, selama yang saya pernah ikuti," ujar Isran Noor.

Erau sendiri berasal dari kata eroh yang memiliki arti keramaian, riuh, ribut yang penuh suka cita. Bahkan, Erau merupakan salah satu upacara tertua di nusantara. Banyak sekali rangkaian acara yang dilaksanakan pada festival Erau ini. Selain beseprah, di antaranya ada juga olahraga tradisional. Kemudian festival musik tradisional dan kesenian tari khas budaya lokal. Kegiatan Erau yang dilaksanakan setiap tahun ini diharapkan menjadi momentum sebagai pengingat, bahwa Kutai Kartanegara kaya akan budaya yang harus tetap lestari.

"Harapannya Erau ini dapat mengingatkan kita, bahwa generasi kita, anak-anak kita, harus tahu dan sadar kita punya budaya yang hebat berasal dari Kutai Kartanegara," ucap Isran.

Pelaksanaan Erau ini berlangsung selama sepekan dan puncaknya akan ditutup dengan acara belimbur. Belimbur merupakan tradisi saling menyimburkan atau menyiramkan air kepada sesama masyarakat, menjadi bagian ritual penutup Erau. Di penghujung acara ini, Isran Noor juga memberikan pesan kepada masyarakat agar acara yang sudah menjadi tradisi budaya di tanah Kutai ini dapat dijaga dengan baik dan tidak ternodai.

"Pokoknya jangan macam-macam. InsyaAllah, belimbur aman," pungkasnya.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya