Ragam

Dispora Kaltim  NPIC Kaltim  Organisasi Atlet Disabilitas  National Paralympic Committee Indonesia 

Ketua NPIC Kaltim Sampaikan Prestasi dan Kendala Pembinaan Atlet Disabilitas



SELASAR.CO, Samarinda - Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPIC) Kaltim, Suharyanto, menggarisbawahi pentingnya peningkatan prestasi olahraga disabilitas di Kalimantan Timur. "Kami menekankan pengembangan cabang olahraga unggulan seperti akuatik, tenis meja, atletik, angkat berat, dan panahan," ujar Suharyanto dalam sebuah wawancara.

Prestasi yang diraih atlet disabilitas Kaltim patut diapresiasi. Contohnya, Guntur yang berhasil meraih empat medali emas di ASEAN Para Games Malaysia 2017 dan medali perak di Asian Games 2018. Pada Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) Papua 2021, Kaltim menduduki peringkat 15 dari 29 provinsi dengan perolehan 5 medali emas, 14 medali perak, dan 5 medali perunggu. "Medali emas ini adalah hasil kerja keras dan dedikasi luar biasa dari para atlet," kata Suharyanto.

Medali emas tersebut meliputi:

  • Fathur Rizky Morena (renang gaya bebas putra kelas tuna grahita)
  • Halimatus Sa’diah (tenis meja nomor tunggal putri kursi roda T5)
  • Ahmad Yusuf (tenis meja putra kelas tuna grahita)
  • Juliadi (atletik lempar cakram nomor kelas F43)

Meskipun ada prestasi, pembinaan olahraga disabilitas masih menghadapi berbagai tantangan. "Kami masih terkendala minimnya dana pembinaan dan fasilitas sarana serta prasarana yang kurang memadai," jelas Suharyanto.

Masalah lainnya termasuk kurangnya layanan PJOK adaptid di satuan pendidikan, rendahnya kualitas SDM manajemen organisasi dan pelatih, serta kurangnya penyelenggaraan kejuaraan. "Sosialisasi tentang olahraga disabilitas juga masih perlu ditingkatkan untuk lebih mengedukasi masyarakat," tambahnya.

Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut, Suharyanto mengusulkan beberapa langkah strategis, diantaranya:

  • Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai
  • Dana pembinaan yang cukup dan profesional
  • Sinergi dengan Dikbud terkait tenaga PJOK
  • Pelatihan olahraga disabilitas bagi pelatih
  • Penyelenggaraan kejuaraan berjenjang tingkat daerah dan nasional
  • Kerjasama dengan perguruan tinggi dalam penerapan sport science
  • Sosialisasi tentang olahraga disabilitas di kabupaten/kota
  • Membangun sistem database atlet/pelatih olahraga disabilitas
  • Kerjasama dengan pihak swasta untuk pembinaan atlet disabilitas

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya