Politik
Debat Wali Kota Balikpapan Pilwali Balikpapan Wali Kota Balikpapan pilkada balikpapan  Kelangkaan Air Bersih  Air Bersih Balikpapan  Air Bersih di Balikpapan 
Rahmad dan Sabani Debatkan Kelangkaan Air Bersih Balikpapan, Dirut PDAM Dibiarkan Kosong Ikut Terbahas
SELASAR.CO, Balikpapan - Dalam salah satu sesi debat yang mempertemukan calon wali kota dan wakil wali kota Balikpapan, isu kelangkaan air untuk masyarakat turut diperdebatkan pada hari ini, Kamis (7/11/2024). Dalam pertanyaan panelis yang dibacakan moderator, dipertanyakan strategi konkret pasangan calon dalam memastikan ketersediaan air bersih yang memadai untuk masyarakat Balikpapan, terutama saat menghadapi musim kemarau.
Menjawab pertanyaan tersebut, calon Wali Kota Balikpapan Nomor Urut 01, Rahmad Mas'ud menjawab bahwa Balikpapan memang kekurangan bahan baku air. Ini ia sebut bukan masalah baru, tetapi sudah berlangsung sejak lama.
“Insyaallah, kami berkomitmen untuk mencari solusi bahan baku air. Sebelum saya cuti kemarin, sudah ada kesepakatan dari Kementerian PUPR bahwa Balikpapan akan mendapatkan air baku sekitar 1000 liter per detik. Ini cukup untuk mengurangi kekurangan air,” terangnya.
Ia pun menyebut Balikpapan akan menjalin kerja sama dengan tiga kabupaten/kota, yaitu Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara untuk mencari sumber bahan baku air. Kesepakatan kerja sama ini mencakup pemasangan pipa untuk mengambil air baku dari Sungai Mahakam.
Berita Terkait
“Namun, percuma jika bahan bakunya banyak tetapi pipanya keropos dan tidak mampu melayani pengairan. Oleh karena itu, kami telah melakukan peremajaan semua pipa di kota Balikpapan. Insyaallah, dalam waktu kurang dari 2 tahun, masalah pipa di kota Balikpapan akan tuntas,” tegasnya.
Sementara calon Wakil Wali Kota Balikpapan nomor urut 01, Bagus Susetyo menambahkan bahwa ada langkah jangka pendek yang juga dapat dilakukan menghadapi persoalan ini, yaitu dengan memanen air hujan.
“Ini belum pernah dilakukan oleh kota-kota sebelumnya. Kita harus membudayakan rainwater harvesting di kantor dinas, lembaga, dan kantor swasta dengan membuat tandon air. Dengan demikian, kita bisa melakukan efisiensi dan efektivitas penggunaan air hujan,” tegasnya.
JANJI LAMA TAK TERTUNAIKAN
Menanggapi jawaban pasangan calon nomor urut 01 ini, calon Wali Kota Balikpapan Nomor Urut 03, Muhammad Sabani mengatakan bahwa masalah sumber air baku dan pipa ini sudah sejak lama diketahui.
“Tetapi tidak ada gerakan sama sekali selama lebih dari 3 tahun. Akibatnya, masyarakat terus mengalami defisit air bersih. Seharusnya, hal ini tidak perlu terjadi,” tegasnya.
Sementara calon Wakil Wali Kota Balikpapan Nomor Urut 03, Syukri Wahid juga menyinggung soal janji Rahmad Mas’ud 3 tahun lalu yang berjanji kepada rakyat Balikpapan bahwa 100 persen rumah akan tersambung air bersih.
“Tetapi faktanya hari ini hanya 79%. Janji apa lagi yang bisa meyakinkan publik jika janji yang lama tidak mampu ditunaikan. Selain itu, saudara sebagai kuasa pemegang saham KPM telah membiarkan PDAM tanpa direktur selama 2 tahun, dengan 4 PLT di saat masyarakat sedang mengalami krisis air,” pungkasnya.
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan