Utama

uang palsu peredaran uang palsu Bank Indonesia BI Kaltim Natal dan Tahun Baru 

Bank Indonesia Kaltim Imbau Masyarakat Waspada terhadap Uang Palsu Selama Nataru



Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Budi Widihartanto.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Budi Widihartanto.

SELASAR.CO, Samarinda - Menjelang perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Budi Widihartanto, menghimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap peredaran uang palsu. Bank Indonesia Kaltim mendorong masyarakat untuk mengenali keaslian Rupiah dan selalu menukarkan uang di lokasi resmi.

"Agar terhindar dari uang palsu, kami menghimbau masyarakat untuk selalu waspada khususnya selama periode Hari Raya dan Tahun Baru ketika kebutuhan uang tunai meningkat," ujar Budi Widihartanto.

Bank Indonesia memperkenalkan gerakan 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) sebagai langkah praktis dalam mengenali uang asli. Selain itu, Bank Indonesia juga mengingatkan masyarakat untuk selalu melakukan penukaran uang di lokasi resmi agar terhindar dari risiko menerima uang palsu.

Untuk mendukung perayaan Nataru, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kaltim juga telah menyediakan uang layak edar (ULE) sebesar Rp2,7 triliun. Angka ini meningkat 8% dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp2,5 triliun. "Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim menyediakan uang layak edar (ULE) sebesar Rp2,7 triliun di wilayah kerja KPw BI Proinsi Kaltim, meningkat 8% dibandingkan tahun 2023," tambahnya. Peningkatan jumlah ULE ini didasarkan pada realisasi belanja APBD, penarikan oleh HIMBARA untuk pembayaran dana sosial, uang ganti rugi, dana desa, serta kebutuhan uang di masyarakat selama periode natal dan tahun baru.

KPw BI Provinsi Kaltim juga telah menggelar kegiatan khusus bertajuk Semarak Rupiah di Hari Natal Penuh Damai (SERUNAI), yaitu Penukaran Uang melalui Layanan Kegiatan Kas Keliling pada tanggal 15 – 16 Desember 2024. Kegiatan ini dilaksanakan di dua titik rumah ibadah, yaitu GPIB Jemaat Immanuel dan Gereja Katedral Santa Maria. Selain di rumah ibadah, kegiatan penukaran uang juga dilakukan di SMAK Santo Fransiskus Assisi Samarinda, yang disertai dengan kegiatan edukasi Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah kepada para siswa dan siswi sekolah.

Pada kegiatan tersebut, KPw BI Provinsi Kaltim menyediakan modal kerja sebesar Rp2.247.175.000,00 dengan sistem paket penukaran atau melalui penukaran langsung (Go Show).

“Informasi terkait layanan penukaran uang, layanan penukaran Kantor Perwakilan BI Kaltim untuk masyarakat umum melalui (https://pintar.bi.go.id) telah ditutup sementara dan akan dibuka kembali pada Januari 2025. Untuk masyarakat yang ingin melakukan penukaran uang, penukaran tetap bisa dilakukan melalui perbankan di Kalimantan Timur sesuai dengan waktu operasional dan kebijakan masing-masing bank,” pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya