Ekobis
Wartawan lagend wartawan kaltim perusaan media lokal kaltim media lokal kaltim wartawan lagend kaltim 
“Wartawan Legend” Gelar Pertemuan di Balikpapan, Bahas Masa Depan Pers Lokal
SELASAR.CO, Balikpapan - Para wartawan senior yang tergabung dalam komunitas "Wartawan Legend" menggelar konvensi ketiga mereka di salah satu hotel di Balikpapan, Sabtu (28/12). Acara ini dihadiri oleh perwakilan beberapa perusahaan media, mantan wartawan, redaktur, hingga tokoh pers yang kini berkiprah di berbagai bidang seperti politik dan pemerintahan.
Ketua Panitia, Charles Siahaan, mengungkapkan bahwa acara ini berawal dari keinginan untuk menjaga silaturahmi dan membahas perkembangan dunia jurnalistik yang semakin dinamis. "Acara wartawan legenda ini dibuat sejak tahun 2021. Awalnya, karena kekompakan kawan-kawan yang ingin reuni. Ada mantan wartawan, wartawan yang sudah tua, redaktur, dan yang sudah pensiun—bahkan ada yang menjadi wali kota, wakil bupati, dan anggota DPRD," ujarnya.
Meski telah beralih ke bidang lain, para wartawan senior ini tetap merindukan dunia jurnalistik. Melalui grup WhatsApp yang aktif, mereka rutin berdiskusi tentang berbagai topik. "Grup ini paling hidup. Dari pagi sampai malam, kadang sampai ribuan pesan. Dari situlah kami berpikir bahwa silaturahmi harus terus dijaga," tambah Charles.
Setelah sukses mengadakan pertemuan pertama di Samarinda pada tahun 2011 dan kedua di Bontang, konvensi ketiga ini dibuat lebih spesial dengan menghadirkan panel diskusi. "Kita menghadirkan konvensi karena merasa sekadar reuni saja kurang. Dalam konferensi ini, kita membahas tentang situasi pers di Kalimantan Timur," jelasnya.
Salah satu topik utama yang dibahas adalah tantangan media lokal di era kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan pergeseran industri media. "Kita harus bicara, kapan kita bersiap-siap menghadapi ini semua? Kita mau digerus atau mau terus? Ayo kita tentukan. Inilah pembicaraan untuk memotivasi kawan-kawan yang masih di dunia pers," kata Charles.
Ia menyoroti pentingnya wartawan dan pelaku media lokal untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan perubahan lanskap media. "Dulu, dunia kita adalah dunia mesin ketik dan saling reunian. Sekarang, dunia pers sudah berkembang pesat. Kita harus siap menghadapi barang-barang baru seperti AI, IKM, dan publisher modern," tuturnya.
Charles berharap, melalui konvensi ini, para wartawan senior dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan generasi muda. "Wadah seperti ini belum pernah ada di Kalimantan Timur. Biasanya kita membicarakan tentang olahraga atau topik lain, tapi jarang tentang situasi pers kita sendiri. Saatnya kita berdiskusi dan saling menguatkan," pungkasnya.
Konvensi ini diharapkan menjadi momentum bagi insan pers lokal untuk bersinergi dalam menghadapi tantangan masa depan, sekaligus menjaga integritas dan kualitas jurnalistik di tengah arus digitalisasi.
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan