Utama
Reza Fachlevi  Jalan Umum Dipakai Hauling  Truk Pengangkut Batu Bara Truk Batu Bara  Jalan Rusak di Kaltim 
Jalan Umum di Kaltim Dipakai Hauling, Reza Fachlevi Pertanyakan ke Dishub

SELASAR.CO, Balikpapan - Aktivitas truk pengangkut batu bara di Kalimantan Timur semakin meresahkan masyarakat. Setiap hari, truk-truk bermuatan berat tersebut melintasi jalan umum yang sejatinya diperuntukkan bagi transportasi masyarakat. Alih-alih menggunakan jalur khusus, mereka justru mengikis permukaan aspal jalan umum, menyebabkan kerusakan infrastruktur yang signifikan. Ironisnya, di tengah kondisi ini, sarana transportasi massal untuk warga belum memadai.
Situasi ini mencuat dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi III DPRD Kaltim dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim di Balikpapan. Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi, menyoroti urgensi modernisasi transportasi sebagai langkah krusial untuk mengimbangi percepatan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
"Jika kita ingin pertumbuhan ekonomi masyarakat tidak terhambat, konektivitas harus diperbaiki. Pembaruan dan revitalisasi aset transportasi seperti dermaga, pelabuhan, terminal, hingga bandara perintis adalah keharusan agar akses antarwilayah lebih lancar," tegasnya.
Namun, yang menjadi sorotan utama adalah penggunaan jalan umum oleh angkutan tambang batubara tanpa pengawasan ketat. Truk Over Dimension Over Load (ODOL) masih menjadi pemandangan sehari-hari di jalan provinsi. Kondisi ini tidak hanya merusak infrastruktur jalan tetapi juga membahayakan keselamatan pengguna jalan lain.
Berita Terkait
"Masyarakat banyak mengeluhkan kerusakan jalan akibat aktivitas truk tambang. Seharusnya ada regulasi jelas mengenai perizinan dan pengawasan angkutan ini agar infrastruktur kita tidak cepat rusak," ujar Reza.
Politisi Partai Gerindra tersebut juga menyoroti lemahnya pengawasan Dishub dalam mengatasi kendaraan ODOL. Selain itu, minimnya sarana keselamatan jalan seperti Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU), marka jalan, dan rambu lalu lintas kian memperparah situasi.
"Banyak marka jalan yang pudar, rambu-rambu yang tidak terlihat, serta penerangan jalan yang minim. Ini bukan sekadar fasilitas, tapi menyangkut keselamatan pengguna jalan. Kurangnya perhatian terhadap aspek ini meningkatkan risiko kecelakaan," jelasnya.
Reza mendesak Dishub Kaltim untuk segera melakukan perbaikan signifikan dalam aspek pengawasan dan infrastruktur transportasi. Menurutnya, dengan peran strategis Kaltim sebagai daerah penyangga IKN, kesiapan transportasi yang andal dan aman menjadi kunci keberhasilan pembangunan.
"Jika kita tidak berbenah dari sekarang, kita akan tertinggal. Infrastruktur dan sistem transportasi yang buruk bisa menjadi hambatan besar bagi pertumbuhan ekonomi. Saatnya bertindak sebelum terlambat," pungkasnya.
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan