Kutai Kartanegara

Disdamkarmatan Kukar Pemadam kebakaran  Damkar Kukar Diskominfo Kukar 

Disdamkarmatan Kukar Tingkatkan Sapras Penyelamatan di Lapangan



SELASAR.CO, Tenggarong - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmatan) Kutai Kartanegara (Kukar) tingkatkan sarana prasarana dalam melakukan tindakan penyelamatan di lapangan. Salah satunya, mengadakan peralatan pencegahan terjadinya percobaan bunuh diri.

Sebenarnya, metode terkait penyelamatan percobaan bunuh diri ini sudah sejak jauh hari dipertimbangkan. Balon penyelamat dipilih sebagai opsi yang tepat untuk mengantisipasi timbulnya korban.
"Balon ini salah satu pilihan untuk meminimalisir hal yang tidak diinginkan," ujar Kepala Disdamkarmatan Kukar, Fida Hurasani.

Dalam upaya pencegahannya memang harus dilakukan dengan sangat hati-hati, negosiasi dengan berkomonikasi dari hati ke hati menjadi pilihan utama dalam prosedur yang diterapkan. Namun, jika negosiasi yang dilakukan gagal, maka akan ada resiko atau hal buruk yang mungkin saja bisa terjadi. Oleh karena itu, balon penyelamatan menjadi pilihan yang memang sangat perlu untuk dioperasikan dalam situasi yang mendesak.

Sebelum mengadakan balon penyelamatan, Disdamkarmatan Kukar juga sudah melakukan pengamatan terkait kesesuaiannya dengan kondisi di daerah.

Berdirinya tower-tower di seluruh penjuru Kukar yang bentuk dan tingginya beragam, menjadi peluang terhadap upaya-upaya yang tidak diinginkan. Beragam jenis tower yang berdiri juga menjadi perhatian untuk dipelajari.

"Ada hukum fisika yang tidak boleh kita abaikan. Bentuk tower seperti apa, penempatan balon kita dimana. Jadi tidak semata-mata kita harus beli (balon penyelamatan)," sebutnya.

Minimnya pengaman di tower-tower, juga menjadi alasan diadakannya balon penyelamatan tersebut. Tidak adanya pengaman seperti pagar dan wakar jadi salah satu contohnya.

Sementara ini, Disdamkarmatan Kukar memiliki tiga unit balon penyelamatan. Para personel juga diminta utuk memahami cara mengoperasikannya.

"Pada saat kita keluarkan dari kendaraan berapa menit waktunya, itu kita pelajari dan itu perlu personel yang banyak," pungkasnya.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya