Utama

Guru honorer swasti Kaltim Guru honorer Insentif guru honorer swasta telat Insentif guru honorer kaltim 

Insentif Guru Honorer Swasta di Kaltim Lambat Dibayar Hingga Banyak yang Terjerat Pinjol



Ilustrasi. Sumber : Selasar / bella
Ilustrasi. Sumber : Selasar / bella

SELASAR.CO, Samarinda - Sejumlah guru honorer swasta di Kalimantan Timur (Kaltim) mengeluhkan keterlambatan pembayaran insentif yang menjadi hak mereka. Insentif yang seharusnya cair setiap tiga bulan, molor lima hingga enam bulan.

“Dulu saat Pak Isran Noor masih menjabat, keterlambatan paling lama hanya sekitar 20 hari. Tapi sekarang, sejak pergantian kepemimpinan, bisa dua bulan bahkan lebih. Triwulan 1 dan triwulan 2 pernah digabung tahun 2024 lalu, jadi enam bulan kami tidak menerima apa-apa,” ujar seorang guru honorer swasta yang enggan disebut namanya, Kamis (22/5/2025).

Ia menjelaskan, insentif sebesar Rp1 juta per bulan biasanya diberikan langsung untuk tiga bulan, yakni Rp3 juta per triwulan. Namun, realisasinya sering jauh dari jadwal.

“Triwulan 3 tahun 2024 seharusnya cair bulan Juli, tapi baru cair pertengahan Agustus. Triwulan 4 seharusnya cair bulan Oktober, tapi baru turun 30 November. Dan sekarang ini triwulan 1 tahun 2025 sampai sekarang belum dicairkan,” tambahnya.

Kondisi ini berdampak besar pada kehidupan para guru honorer, terutama dalam hal keuangan. Banyak guru akhirnya terpaksa berutang atau bahkan terjerat pinjaman online (pinjol) demi menutup kebutuhan hidup dan membayar cicilan. “Kami terpaksa utang ke sana-sini. Begitu insentif cair, langsung habis untuk bayar utang. Tidak sempat dinikmati,” katanya.

Guru tersebut juga menyayangkan adanya ketimpangan perhatian antara siswa dan guru. “Anak-anak dapat semuanya gratis, sekolah gratis, kuliah gratis. Tapi guru yang mendidik mereka justru tidak diperhatikan. Padahal ada instruksi insentif cair sebelum Lebaran, nyatanya sampai sekarang pun belum,” ujarnya dengan nada kecewa.

Ia berharap Pemerintah Provinsi Kaltim bisa lebih serius memperhatikan kesejahteraan para guru honorer, khususnya swasta yang berada di bawah kewenangan provinsi.

“Kalau terus begini, semangat kami sebagai pendidik bisa terkikis. Bagaimana mau mendidik generasi penerus kalau hidup kami saja tidak terjamin?” pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam hal ini Dinas Pendidikan belum memberi keterangan secara resmi terkait dengan lambatnya pemberian insentif guru honorer swasta tersebut.

Penulis: Boy
Editor: Awan

Berita Lainnya