Kutai Kartanegara
Diskominfo Kukar Berita OPD 
Kukar Berjuang Atasi Putus Sekolah dengan Pendidikan Non-Formal

SELASAR.CO, Tenggarong - Upaya menekan angka putus sekolah di Kutai Kartanegara (Kukar) terus menjadi prioritas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud).
Dalam rangka mencapai tujuan ini, Disdikbud menempuh langkah strategis melalui jalur pendidikan non-formal.
Plt, Sekretaris Disdikbud Kukar, Pujianto, menegaskan bahwa pemerintah daerah hadir memberikan dukungan penuh.
"Kami menyalurkan bantuan operasional BOSKAP maupun BOSKAP afirmasi, memberikan subsidi honor untuk tutor, hingga menggelar pelatihan keterampilan. Tujuannya agar lulusan Paket A, B, dan C mampu berdiri sendiri setelah menyelesaikan pendidikan,” ujarnya.
Berita Terkait
Disdikbud juga memperhatikan kualitas tenaga pendidik dengan mendorong penguatan kompetensi tutor pendidikan kesetaraan.
Hal ini bertujuan agar pembelajaran yang diberikan bisa menyesuaikan kebutuhan zaman. Di Kukar sendiri, tercatat ada 19 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan 11 Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang berperan aktif dalam membuka akses pendidikan bagi masyarakat yang tidak lagi bersekolah formal.
Meskipun angka putus sekolah di Kukar masih cukup tinggi, Disdikbud tidak menyerah. Pujianto mengatakan bahwa pihaknya menggandeng berbagai pihak, mulai dari Kemenag, desa, hingga kecamatan, untuk bersama-sama melakukan verifikasi, edukasi, hingga mengajak mereka kembali bersekolah melalui jalur non-formal.
"Kendala utama memang terletak pada motivasi. Tidak mudah membuat mereka mau kembali belajar, meskipun pendekatan sudah sering dilakukan di lapangan,” sebutnya.
Pujianto menilai bahwa sekolah non-formal menjadi salah satu kunci penting dalam pengentasan putus sekolah, bukan hanya di Kukar, tapi juga ditingkat nasional.
Penulis: Juliansyah
Editor: Awan