Kutai Timur
Kominfo Kutim 
DPPKB Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor untuk Percepatan Penurunan Stunting
SELASAR.CO, Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) memperkuat strategi kolaborasi lintas sektor guna mempercepat penurunan angka stunting. Langkah ini menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, dunia usaha, lembaga sosial, dan masyarakat agar tidak hanya bergantung pada anggaran pemerintah.
Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaedi, menegaskan bahwa penanganan stunting merupakan tanggung jawab bersama yang tidak dapat diselesaikan oleh satu instansi saja.
"Ini kerja bersama. Tidak mungkin hanya mengandalkan APBD atau APBN, tetapi harus ada peran nyata dari semua unsur," ujar Junaedi.
Strategi kolaborasi ini melibatkan perusahaan swasta, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan organisasi masyarakat. Fokus intervensi diarahkan pada peningkatan kualitas hidup keluarga berisiko stunting melalui bantuan fisik maupun ekonomi.
Berita Terkait
Junaedi mencontohkan bentuk intervensi non-anggaran pemerintah yang dapat dilakukan pihak swasta, seperti pembangunan jamban sehat, penyediaan air bersih, hingga pemberian modal usaha kecil. Pihaknya juga secara khusus mendorong perusahaan untuk menyelaraskan program tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) dengan target kesehatan daerah.
Selain kemitraan dengan swasta, Pemkab Kutim mengoptimalkan partisipasi publik melalui Gerakan Nasional Orang Tua Asuh Peduli Stunting (Genting). Gerakan ini membuka peluang bagi siapa saja, termasuk masyarakat umum di luar pejabat atau ASN, untuk menjadi donatur atau orang tua asuh bagi keluarga berisiko.
"Siapa pun bisa ikut, tidak terbatas pada pejabat atau ASN. Orang biasa pun bisa, asal punya niat baik membantu," tegas Junaedi.
Untuk memastikan intervensi berjalan terarah, DPPKB memperkuat koordinasi teknis dengan Dinas Kesehatan, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim), serta Dinas Pekerjaan Umum (PU). DPPKB bertindak sebagai penghubung agar bantuan dari berbagai pihak, termasuk CSR dan Baznas, dapat didistribusikan secara tepat sasaran jika lingkup RT tidak mampu menanganinya.
Junaedi menambahkan bahwa kolaborasi ini juga mencakup perluasan jejaring dengan lembaga pendidikan dan komunitas lokal untuk penyuluhan serta edukasi. Ia optimistis komitmen bersama ini akan efektif menekan angka stunting di Kutai Timur.
Penulis: Bonar
Editor: Awan

