Kutai Timur

Kominfo Kutim 

Bupati Minta Wajib Belajar 13 Tahun Segera Diterapkan di Kutim



SELASAR.CO, Sangatta  – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengambil langkah progresif dalam dunia pendidikan daerah. Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, secara tegas menginstruksikan jajarannya untuk segera mempersiapkan penerapan Wajib Belajar 13 Tahun. Langkah ini diambil sebagai upaya serius meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan menekan angka Anak Tidak Sekolah (ATS) di wilayah tersebut.

Instruksi tersebut disampaikan Bupati Ardiansyah saat meluncurkan Rencana Aksi Daerah (RAD) Strategi Anti Anak Tidak Sekolah (Sitisek) di Hotel Royal Victoria, Sangatta, pada Jumat (21/11/2025).

Dalam arahannya, Bupati meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim untuk segera menyusun regulasi pendukung, seperti Peraturan Bupati (Perbup), dalam kurun waktu satu tahun ke depan.

"Satu tahun ini saya minta dikerjakan. Segera siapkan Perbup Wajib Belajar 13 Tahun. Saya sudah sering menyampaikan pidato mengenai kesiapan kita untuk program ini," tegas Ardiansyah.

Konsep Wajib Belajar 13 Tahun yang dicanangkan Pemkab Kutim ini mencakup 1 tahun pendidikan pra-sekolah (PAUD/TK) dan 12 tahun pendidikan dasar hingga menengah (SD-SMA). Menurut Bupati, hal ini sangat realistis untuk diterapkan mengingat infrastruktur pendidikan usia dini di Kutim sudah cukup memadai.

"Dengan asumsi di beberapa desa kita sudah banyak yang memiliki PAUD, baik TK maupun Kelompok Bermain, maka kita harus siap. Saya minta Dinas Pendidikan segera mencari landasan regulasi atau kajian hukum yang sesuai untuk mendukung kebijakan ini," tambahnya.

Untuk memastikan program ini berjalan efektif, Bupati Ardiansyah menekankan pentingnya validitas data. Ia menginstruksikan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) untuk melakukan verifikasi data keluarga secara faktual di lapangan (by name by address).

"Saya tidak ingin kita hanya menunggu data di kantor. Dukcapil harus mampu menemukan data riil di lapangan, termasuk mendata warga pendatang yang mungkin anaknya belum bersekolah," ujar Bupati.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya