Kutai Kartanegara
Penanganan Stunting Bupati Kukar Pj Gubernur Kaltim Prokom Kukar 
Bupati Kukar dan Pj Gubernur Kaltim Canangkan Pengukuran dan Intervensi Soal Penanganan Stunting
SELASAR.CO, Tenggarong - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah bersama Pj Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan pencanangan pengukuran serta intervensi soal pencegahan stunting. Kegiatan tersebut ditandai dengan pelepasan balon dan penandatanganan prasasti peresmian Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Asoka Desa Loa Janan Ulu, Kecamatan Loa Janan, pada Rabu (12/6/2024).
Kegiatan itu juga dirangkai dengan realisasi progam Go Bas yang merupakan tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) dari beberapa perusahaan tambang yang beroperasi di Kukar untuk penanganan stunting. Bantuan sosial untuk penanganan stunting tersebut berupa uang yang diserahkan kepada Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar.
Selain itu, Bupati Kukar, Edi Damansyah bersama PJ Gubernur Kaltim, Akmal Malik, juga menyerahkan piagam penghargaan kepada Posyandu Menur 027, posyandu Menur 028, posyandu Menur 029, posyandu Baiturrahman, posyandu Sari Mulya, posyandu Melati, posyandu Mawar, posyandu Warga Tunggal dan Posyandu Kenanga atas keberhasilannya dalam pencapaian kegiatan bulan intervensi stunting secara serentak di wilayah kerja Puskesmas Loa Janan.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Kukar, Edi Damansyah, mengatakan, bahwa Pemkab Kukar berkomitmen dalam upaya penurunan angka stunting. Penanganan stunting tersebut dilakukan lewat berbagai program strategis dan intervensi. Penanganan stunting yang tengah dicanangkan ini pun diahrapkan bukan hanya sekedar seremonial, tetapi turut dibarengi dengan berbagai gerakan.
Berita Terkait
"untuk Kukar saya pastikan penurunan stunting berjalan lancar dan semua telah dilakukan di tahun 2023. Saya tidak terlalu bangga dengan penurunan sekitar 10 persen, karena saya ingin di Kukar zero stunting" Tegas Edi.
Orang nomor satu di Kikar ini juga sepakat dengan PJ Gubernur Kaltim, Akmal Malik soal data yang harus diperbaiki dalam penanganan stunting. Sebab, data sangat penting untuk pengetesan stunting.
"Jadi jangan sampai nanti tim di lapangan bekerja tidak mengunakan data dan waktunya habis hanya untuk mencari (data)," sebutnya.
Beberapa inovasi pada program kerja penurunan stunting, sangat diperlukannya kolaborasi. Sehingga, tahun 2024 angka stunting di Kutai Kartanegara kembali turun hingga zero.
Pencanangan pengukuran dan Intervensi merupakan bagian dari upaya penanganan stunting untuk memastikan setiap anak di Kutai Kartanegara mendapatkan pengukuran status gizi yang akurat dan mendapatkan intervensi gizi yang diperlukan. Tentunya hal ini melibatkan seluruh elemen masyarakat dan berbagai pihak terkait, yang harapannya upaya ini dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Kolaborasi, komitmen dan bekerja keras dalam upaya menurunkan angka stunting di Kukar pun terus dilakukan.
"Dengan langkah-langkah konkret dan berkelanjutan untuk dapat mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif, serta berkontribusi dalam menyongsong Indonesia Emas 2045, maka perlu kolaborasi berbagai pihak, termasuk pemerintah provinsi dan juga dunia usaha," pungkasnya.
Penulis: Juliansyah
Editor: Awan