Utama

jembatan mahkota 2 palang besi 

Berkali-kali Portal Jembatan Mahkota 2 Dirusak, Begini Reaksi Aparat dan Warganet



Palang besi di Jembatan Mahkota II
Palang besi di Jembatan Mahkota II

SELASAR.CO, Samarinda – Portal pembatas kendaraan di Jembatan Mahkota II menjadi buah bibir warga Kota Tepian akhir-akhir ini. Pasalnya, setelah sekian lama portal dibiarkan rusak di tepi jembatan, akhirnya kembali dipasang dua pekan lalu. Tapi, diseruduk lagi oleh kendaraan besar.

Ya, dua pekan berjalan, portal kembali ditabrak oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Bahkan, palang portal dari pipa besi diganti dengan besi H Beam yang merupakan bahan kontruksi bangunan pun, penyok dihantam pengendara.

Foto besi H Beam portal itu pun viral di media sosial, dan turut diunggah oleh akun media sosial STV. Warganet Kota Tepian pun memberikan reaksi beragam di kolom komentar.

Seperti akun Facebook bernama Syamsuri, dia meminta agar masyarakat mengambil sikap positif atas kejadian tersebut.

“Ambil positifnya saja, mungkin pihak yang menabrak untuk membuktikan kualitas dari jembatan. Selama bisa ditabrak dan bengkok, selama itu juga kendaraan berat dan besar masih bisa melewati jembatannya,” tulisnya.

Ada juga yang mencibir, bongkar pasang portal jembatan merupakan upaya menghambur-hamburkan anggaran. “Biasa lah, cara menghabiskan anggaran akhir tahun. Biar laporan anggaran daerahnya gak kena audit di pusat dan dianggap semua anggaran yang disediakan sudah dialokasikan ke daerah. Nanti tahun baru, ya bikin lagi lah anggaran baru,” tulis akun Zhun Ibni Ishaq di kolom komentar.

Kasi Jembatan Bidang Bina Marga PUPR Samarinda Rosnayadi Novida mengaku pihaknya sudah berulang kali memperbaiki portal yang dirusak. Namun, karena ini adalah unsur kesengajaan dari oknum tidak bertanggung jawab, maka kejadian ini selalu berulang.

“Karena ada unsur kesengajaan berapapun besarnya, kalau sengaja dirusak akan tetap rusak,” kata Novida, Jumat (29/11/2019).

Berulang kali portal dirusak, biaya perbaikannya selalu ditanggung oleh kontraktor pembangunan jembatan. Namun pada perbaikan portal terakhir, kata Novida, menggunakan anggaran daerah yang diperuntukkan bagi pemeliharaan jembatan.

“Sebelumnya belum kita anggarkan, masih bantuan dari kontraktor yang bangun jembatan itu. Kalau yang ini, baru pakai anggaran kita. Ini pekerjaan-pekerjaan PL (penunjukan langsung) saja. Kisarannya paling puluhan juta,” papar Novida.

Untuk mengawasi kendaraan yang lalu lalang di Jembatan Mahkota II, pihaknya mengaku sedang melengkapi jembatan dengan Closed-Circuit Television (CCTV). Tidak tanggung-tanggung, anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp 400 juta untuk tiga kamera pengawas.

“Sudah mulai dipasang, minggu-minggu ini mungkin selesai,” kata Novida.

Ada tiga kamera yang dipasang, dua kamera berada di dua pilar untuk mengawasi dari atas jembatan. Sedang satu lagi dipasang di bawah jembatan untuk lalu lintas air.

Disinggung lemahnya pengawasan di jembatan yang berakibat rusaknya portal berkali-kali. Dia mengaku tengah berkoordinasi dengan pihak Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satpol PP, dan akan melakukan rapat koordinasi dengan pihak-pihak tersebut.

“Kita akan membicarakan masalah Jembatan Mahkota, biar sinergi apakah nanti akan ada penjagaan atau seperti apa,” kata Novida.

Terpisah, Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Samarinda Hary Prabowo mengaku pihaknya telah menempatkan empat personel sebagai pengawas jembatan. "Pengawasan akan dilaksanakan sesuai jam kerja. Pagi sampai sore aja," imbuhnya.

Sementara ini petugas berjaga di luar pos yang telah disediakan. Hari mengatakan, hal itu dikarenakan pihaknya tidak mempunyai kunci kedua pos jaga tersebut. "Kami gak punya kuncinya. Gimana mau menjaga di pos," ujarnya.

Mengenai pemasangan portal di Jembatan Mahkota itu dilakukan karena hingga saat ini belum ada jalan pendukung yang dapat dilintasi kendaraan besar. Semisal truk dan kontainer. "Itu kan jalan perumahan," singkat Hari.

Pengamatan SELASAR di Jembatan Mahkota II, saat ini portal membatasi maksimal tinggi kendaraan 2,3 meter. Tampak beberapa truk bak terbuka yang hendak menuju ke Palaran memutar balik karena tidak dapat lewat. Begitupun dengan mobil pick up yang memiliki boks tinggi.

 

 

Penulis: Fathur
Editor: Awan

Berita Lainnya