Utama

APT Pranoto 

Perbaikan Taxiway Bandara APT Pranoto Sudah 60 Persen



Pengerjaan taxiway Bandara APT Pranoto
Pengerjaan taxiway Bandara APT Pranoto

SELASAR.CO, Samarinda - Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda berhenti beroperasi sementara, sejak 20 November hingga 15 Desember 2019 mendatang. Hal ini imbas pengembangan bandara yang mencakup perbaikan taxiway dan pemasangan lampu runway, termasuk lampu di sekitar apron dan taxiway.

Hasbi, Kepala Bidang Pengembangan dan Kereta Api, Dinas Perhubungan Kaltim menyebut, pengerjaan taxiway sudah mencapai progres 60 persen. Hingga saat ini pengerjaan memasuki tahap pemadatan lapangan. Jika kepadatannya sudah benar-benar dicapai, akan dilanjutkan dengan pengaspalan.

Seperti diketahui, sebelumnya terdapat muka air tanah yang terperangkap, sehingga mempengaruhi kondisi permukaan tanah.  Dari total 125 meter taxiway APT Pranoto, pekerjaan optimalisasi dilakukan pada ruas sepanjang 70 meter dengan lebar 15 meter.

“Jadi kami membuat drainase sumuran sebelum drainase utama. Itu kami alirkan ke sana airnya. Karena sebelumnya aliran air yang tertahan di situ mempengaruhi struktur tanah,” ujarnya.

Daya topang taxiway yang ada saat ini pun ditingkatkan dengan memasang crushed agregat base course layer, sebanyak dua lapis dengan ketebalan 60 cm (belum termasuk aspal). Setelah lapisan kedua sudah terpasang dan telah lolos uji kepadatan menggunakan alat khusus, barulah proses pengaspalan dilakukan.

Nantinya setelah konstruksi taxiway ini selesai, area itu sudah dapat dilalui pesawat jenis boeing 737-800 dengan pergerakan pesawat yang ada sekarang atau setara beban sekitar 67 ton.

“Pengaspalan ini target kita dalam minggu ini sudah bisa dilakukan. Kalau kita targetnya kan tanggal 15 Desember sudah harus selesai. Setelah itu selesai, kita akan lapor kepada pengelola bandara, nanti mereka yang akan menentukan pembukaan operasional bandara,” jelasnya.

Dia pun optimistis pengerjaan taxiway dapat selesai sesuai jadwal, yaitu 15 Desember. “Mudah-mudahan lah, karena kondisinya kan hujan, tapi kita kerjakan dari siang sampai malam. Jadi kalau hujan kita tutup terpal, waktu reda, kita sambung lagi. Sampai jam 11 malam kami kerja, Mas, untuk perhitungan bertahan berapa lama tergantung pemeliharaan, karena kalau tidak dipelihara terkait masalah saluran airnya, dapat memperpendek umur konstruksi bangunan,” terangnya.

Terpisah Kepala Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto Samarinda Dodi Dharma Cahyadi mengatakan, progres pemasangan lampu runway atau air field lighting (AFL) yang dimulai sejak 20 November lalu juga sudah mencapai 60 persen.

"Lancar. Itu cuma pemasangan lampu-lampu aja, kok," ujarnya dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp.

Seperti diketahui, bandara dengan letter code AAP tersebut, memerlukan AFL di landasan pacu atau runway untuk membantu visual penerbangan dan pendaratan pesawat. Kementerian Perhubungan,  mengalokasikan anggaran senilai Rp 12 miliar untuk mendanai proyek ini. Dodi menyebut AFL yang dipasang di APT Pranoto Samarinda didatangkan dari Turki.

Dia menambahkan, pekerjaan pemasangan lampu dititik-beratkan pada pemasangan kabel pada tahap pertama, dan sudah selesai. "Kan galian untuk kabel, dan pemasangan kabel sudah. Lampu sudah on site (di lokasi)  tinggal pasang," jelasnya.

Ia menuturkan, sesuai kontrak, pemasangan AFL akan rampung pada 30 Desember mendatang. Ia juga menegaskan bahwa pemasangan AFL, tak berkaitan langsung dengan penutupan operasional sementara bandara APT Pranoto. Sehingga bandara sudah bisa beroperasi saat pengerjaan taxiway sudah tuntas.

"Gini, lho, yang menyebabkan penutupan bandara itu pekerjaan taxiway-nya. Bukan pekerjaan AFL-nya," kata Dodi. Artinya, ketika pekerjaan optimalisasi taxiway sudah selesai, maka operasional bandara bisa kembali normal sesuai rekomendasi teknis.

 

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya