Utama

smp-38-samarinda 

Akses Jalan SMP 38 Diportal Lagi oleh Pemilik Lahan karena Kecewa



Akses jalan masuk ke SMP 38 kembali diportal oleh Syarifuddin Haidir, pemilik lahan.
Akses jalan masuk ke SMP 38 kembali diportal oleh Syarifuddin Haidir, pemilik lahan.

SELASAR.CO, Samarinda – Polemik pembebasan lahan untuk akses masuk menuju SMP 38 di Jalan Jakarta, Kelurahan Lok Bahu, kembali bergulir. Pemilik lahan memortal lagi jalan masuk, pada Minggu (8/12/2019) kemarin, lantaran kecewa perihal pembayaran ganti rugi lahan.

Pemkot Samarinda dinilai tidak jelas mengenai proses pembebasan lahan tersebut. "Ini seolah-olah dipersulit. Meminta surat kuasa, padahal surat itu sudah terlampir," kata pemilik lahan, Syarifuddin Haidir, dengan nada tinggi.

Haidir menuding pemerintah seolah tidak percaya mengenai kepemilikan lahan tersebut. Kata dia, pemkot selalu mengulang-ulang pertanyaan terkait keabsahan kepemilikan lahan  yang akan dibebaskan.

Dia juga menilai pemkot terlihat tak serius dalam menangani pembebasan lahan sebagai jalan menuju SMP 38. Pasalnya, dirinya seolah dituduh bukan pemilik lahan. "Surat kuasa sudah ada. Kok malah tambah panjang, dan ditanya masalah kepemilikan lahan," tegas Haidir.

Langkah memortal kembali akses masuk ke SMP 38 pun diambil Haidir. “Tidak mau sudah kalau mau janji-janji lagi, kalau memang mau bebaskan uangnya harus hari itu juga,” ujar Haidir mengultimatum.

Untuk diketahui perihal pembebasan lahan untuk akses masuk ke SMP 38 sebenarnya sudah menemukan titik terang. Haidir membuka portal jalan pada Rabu (20/11/2019) lalu, sehari setelah ditemui langsung oleh Wakil Wali Kota Samarinda M Barkati.

Sebelumnya, Asisten III Samarinda Ali Fitri Noor membenarkan, pembayaran uang pembebasan lahan paling lambat dilakukan pada 1 Desember 2019. Hal itu dilakukan agar Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) dapat mengerjakan pembangunan di lokasi yang telah ditentukan. “Jadi 2020 nanti tinggal membangun jalannya lagi,” jelasnya.

Staf Teknis DPUPR Samarinda Alif Prawoto mengatakan, dua lokasi yang menjadi polemik pembesar lahan tersebut telah dihitung tim appraisal. “Untuk lahan yang di tutup portal itu kira-kira 2.600 perkan,” ucapnya.

Sedangkan harga tanah yang berada di Jalan Jakarta Loa bakung tersebut perkiraan harga per satu perkannya sebesar Rp 1,1 juta. “Itu perkiraan sementara dari tim appraisal ya,” tegasnya.

Dia menambahkan, rencana pemkot, yang bakal dibebaskan berukuran lebar 20 meter dan luas 250 meter. “Tapi pemilik lahan mampunya ngasih dengan lebar 15 meter,” singkatnya.

 

Penulis: Fathur
Editor: Awan

Berita Lainnya