Utama

banjir bengkuringsamarinda BPBD Samarinda 

Tiga Hari Banjir Rendam Bengkuring, Bantuan Pemkot Tunggu Instruksi Wali Kota



Ermawati (50 tahun), warga Bengkuring RT 37 Sempaja Timur, berjaga-jaga selama banjir merendam rumahnya
Ermawati (50 tahun), warga Bengkuring RT 37 Sempaja Timur, berjaga-jaga selama banjir merendam rumahnya

SELASAR.CO, Samarinda – Di atas ranjang besi kuno berlapis kasur gulung berwarna hijau tosca tua, mata Ermawati (50) masih terjaga. Setengah berbaring, dia sesekali melihat ke luar rumah, mengawasi cucu laki-laki semata wayangnya, Wildan (7 tahun) bermain banjir di jalan perumahan. 

Hari ini adalah hari ketiga banjir merendam puluhan rumah di Perumahan Bengkuring, Sempaja Utara. Setelah hujan turun pada Minggu (22/12/2019) sore, belum ada tanda-tanda akan surut. “Mulai hari Minggu, tadinya cuma di depan, Senin sudah masuk ke (rumah) sini,” kata Erma, Selasa (24/12/2019).

Air di dalam rumah Erma sudah mencapai betis pria dewasa. Wanita yang sehari-hari bekerja sebagai juru masak di salah satu rumah tetangganya ini pun memilih untuk tetap bertahan di rumah, karena menjaga ayahnya, Muhammad, yang sudah berusia 80 tahun.

“Saya tidak akan keluar selama ayah saya tidak mau ngungsi,” tegas Erma.

Pantauan SELASAR, ketinggian banjir di RT 37 Jl Terong Pipit 1-7 Sempaja Timur, mencapai lutut kaki orang dewasa. Warga yang bertahan di lokasi banjir bergotong royong memantau banjir 24 jam dan menjaga keamanan.

Ketua RT 37 Sempaja Timur, Akhmad Yani menuturkan, banjir di wilayahnya sudah menjadi hal rutin setiap musim hujan datang. Pergantian kepemimpinan Kota Samarinda, tidak mampu memberi solusi untuk mengatasi banjir di Bengkuring.

“Kita banjir besar tahun 98 itu pengaruh (bendungan) Benanga jebol, tidak bisa disalahkan. Ternyata setelah dibendung tahun 2004 masih saja tergenang,” kata Akhmad.

Dia pun meminta ada tindakan nyata dari pemkot, seperti normalisasi aliran Sungai Karang Mumus di wilayahnya. “Minimal parit dari RT 37 sampai RT 38 itu dikeruk sampai ke sungai, jadi air tidak masuk ke permukiman sini,” kata Akhmad.

Ditemui terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, Hendra AH mengaku, pihaknya sudah menurunkan 3 unit perahu lipat sejak semalam tadi.

Hendra menuturkan, debit air di Waduk Benanga justru mengalami penurunan. Debit air berada pada angka 73 sentimeter. Saat ini turun 3-4 sentimeter diangka 69-70 sentimeter. "Di Waduk Benanga airnya turun, tapi memang ada kenaikan air di Bengkuring," jelasnya

Kendati tak menampik adanya kenaikan volume air di Bengkuring, Hendra mengatakan sampai saat ini pihaknya belum bisa memberikan bantuan lanjutan. Pasalnya bantuan seperti makanan siap saji, hingga pendirian posko darurat harus menunggu instruksi dari Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang.

"Kalau sudah ada status tanggap darurat dari Wali Kota, baru keluar dana darurat. Nah, itu kita gunakan untuk kirim bantuan," tutup Hendra.

Penulis: Fathur
Editor: Awan

Berita Lainnya