Ragam
nataru 2019 
Jelang Pergantian Tahun, Pendapatan Pedagang Jagung dan Ayam Menurun
SELASAR.CO, Kutai Kartanegara - Jelang pergantian tahun menuju 2020, sejumlah pedagang jagung dan ayam mengeluh, lantaran penjualan mereka menurun drastis, dibanding tahun sebelumnya.
Jamaludin, petani jagung dari Kelurahan Jahab mengaku pada tahun ini jumlah penjualannya berkurang. Dari 30 karung jagung yang dibawanya, hingga lewat siang hari baru terjual 10 karung. “Biasanya sampai tengah malam saya jualan menghasilkan 10 sampai 15 juta rupiah,” ujarnya.
Diduga menurunnya penjualan jagung pada tahun ini menurut Jamal karena faktor melimpahnya panen jagung petani di Kukar. Selain itu antusias pembeli yang ingin merayakan tahun baru juga berkurang. “Tahun ini semua petani nggak ada yang gagal panen, jadi jagungnya melimpah,” terang Jamal.
Dia mengaku menanam jagung sendiri, pada lahan seluas tiga hektare. Dari lahan seluas itu jamal mampu memanen sekitar 100 karung jagung, dan per karung dihargai Rp 250 ribu, isi per karung 200 tongkol jagung.
Berita Terkait
“Kalau nggak laku hari ini, biasanya besoknya saya obral jadi Rp 100 ribu per karung,” jelas Jamal.
Senada, Jusma salah seorang pedagang ayam potong di Jalan Maduningrat mengaku pada tahun ini penjualan ayam menurun drastis. Biasanya tiga hari sebelum pergantian tahun sudah ramai pembeli. Bahkan ia mampu menjual ratusan kilogram ayam pada akhir tahun. “Masih sepi hari ini,“ kata Jusma.
Untuk harga ayam potong, tak ada kenaikan maupun penurunan jelang pergantian tahun ini. Jusma menjual ayam potong dengan harga Rp 37 ribu per kilogram. “Harganya tetap aja, nggak naik nggak turun,” katanya.
Sementara itu salah seorang pembeli bernama Wita mengaku memang terbiasa membuat acara pergantian tahun bersama keluarga. Setiap tahun ia dan keluarga menyiapkan 5 kilogram ayam dan satu karung jagung untuk dibakar bersama. “Memang biasanya kalau kumpul keluarga bakar-bakar ayam dan jagung,“ jelas Wita.
Penulis: Faidil Adha
Editor: Awan