Utama

Cuaca ekstrem banjir Penyedot Sampah 

Samarinda Banjir, Pemprov akan Beli Penyedot Sampah dari Belanda



Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi
Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi

SELASAR.CO, Samarinda - Cuaca ekstrem yang melanda Indonesia menjadi penyebab banjir di Samarinda. Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi saat diwawancarai awak media di Kantor Gubernur hari ini (15/1/2020).

Siklus banjir besar di Samarinda 10 tahunan tampaknya tidak relevan lagi. Pasalnya, baru Juni tahun lalu banjir besar, pada Januari ini banjir kembali melanda Samarinda.

“Bukan siklus itu yang salah. Tapi, memang prediksi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) memprediksikan dari 10-18 Januari ini di Indonesia sedang cuaca buruk,” ujarnya.

Hadi menyampaikan bahwa tidak hanya Samarinda yang mengalami banjir, namun daerah-daerah lainnya di Indonesia pun terdampak oleh cuaca ekstrem. Bahkan, ditegaskan olehnya, daerah yang sebelumnya tidak banjir sekarang dilanda banjir.

“Di Jawa Tengah itu, tidak pernah banjir. Sekarang banjir. Kemudian, ada juga di daerah Jawa Timur (Jatim) yang banjir. Bukan hanya itu, negara-negara maju juga sekarang banjir. Di Makkah, yang awalnya tidak ada salju sekarang sudah turun salju. Memang ada perubahan secara sistemik pada lempengan kerak bumi. Kemudian, juga ancaman global warming yang mencairkan salju,” jabarnya.

Selain itu pria yang pernah menjabat sebagai anggota DPR RI ini juga menyampaikan rencana Pemprov Kaltim, yang akan membeli mesin penyedot sampah. Nantinya alat ini akan ditempatkan di sungai-sungai yang ada di Samarinda, untuk kemudian melakukan pemungutan sampah.

Alat ini diketahui merupakan hasil produksi oleh pemuda asal Belanda, dan telah di-uji coba di ibu kota DKI Jakarta. Meski tak menyebut berapa harga pasti alat tersebut, dirinya berujar harga alat tersebut tidaklah mahal.

“Harganya tidak mahal. Itukan sudah di-uji coba di Jakarta, dan kelihatan efektif. Kenapa tidak kita manfaatkan kalau harganya murah,” imbuhnya.

Realisasi pembelian alat ini direncanakan dilakukan pada tahun 2020 ini. Untuk tahap awal pemprov berencana membeli dua unit terlebih dahulu. “Saya katakan minimal kita punya dua, jadi kita lihat dulu (hasilnya),” pungkasnya.

 

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya